[DESK d=JAKARTA]Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin) dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno (Prabowo-Sandi), telah mendapat nomor urut. Jokowi-Amin mendapat nomor urut 01, dan Prabowo-Sandi nomor urut 02.
Menanggapi hal itu Ketua Umum PP Pemuda PUI, Raizal Arifin, menyebutkan kontestasi politik untuk menentukan arah dan pemimpin bangsa telah terbuka.
Dan setelah pengundian nomor urut ini, memasuki tahapan berikutnya yakni kampany. Raizal berharap, bagi para tim sukses (timses) calon maupun aktifis Parpol pendukung, untuk benar-benar meng-kampanye-kan kelebihan calonnya masing-masing dengan kreatif dan menarik.
”Berikan warna yang membangun dan mencerahkan. Jangan terpancing untuk saling menjelekkan, karena dalam pergaulan keseharian kita pun orang yang suka menjelek-jelekan orang lain tidak disukai. Jangan karena Pilpres kehidupan dan kesehatan mental kita terganggu,” kata Raizal.
Disebutkan dia, bila ingin membandingkan dan mengungkap sisi kelemahan calon lawan, sertakanlah data yang akurat dan gunakanlah pilihan diksi yang santun.
Disinggung jika ada pihak yang melakukan tindakan persekusi di lapangan ketika tengah mengakampanye calon. ”Tunjukkanlah bahwa kita adalah manusia beradab dan intelek, jangan ikutan atau membalas gaya mereka karena itu tidak akan membuat anda terlihat gagah dan pemberani,” jelasnya.
“Ingat, kontestasi ini jangan sampai merusak hubungan persahabatan dan persaudaraan kita, hormati hak dan pilihan teman atau saudara kita.”
Ketua PUI pun mengajak kalangan profesional, karyawan, pedagang, dan jasa untuk bersama-sama menyemarakan pesta rakyat dengan semangat kecintaan terhadap NKRI tanpa melupakan peran dan profesi kita semua. “Jangan sampai kita terlarut dan hanyut sehingga etos kerja kita menurun. Bagi aparat TNI, POLRI dan ASN jangan rusak sumpah setia untuk bersikap netral dan junjung tinggilah integritas.”
“Untuk para pemuda bangsa juga gerakan mahasiswa, mari kawal dan awasi jalan nya kontestasi, jangan sampai pemerintah membuat kebijakan hanya untuk meningkatkan elektoral baginya sebagai kontestan belaka dan lupa akan PR besar yg sedang dihadapi bangsa.”
“Bersama ayo kita jadikan kontestasi ini menjadi sarana perbaikan negeri, kita semua bertanggung jawab, karena kita adalah Indonesia,” tutupnya. (fit)