Gubernur Jabar Minta Pemda Sumedang Tegas Menindak Pelanggar Tata Ruang

Gubernur Jawa Barat menyerahkan bantuan untuk warga terdampak bencana longsor. Bantuan diterima langsung oleh Bupati Sumedang. Dalam agenda yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyalurkan bantuan Dana Siap Pakai untuk korban dan penanganan bencana kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang.
sumedangonline/ho. humas jabar/SUMEDANGONLINE
Gubernur Jawa Barat menyerahkan bantuan untuk warga terdampak bencana longsor. Bantuan diterima langsung oleh Bupati Sumedang. Dalam agenda yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyalurkan bantuan Dana Siap Pakai untuk korban dan penanganan bencana kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang.

SUMEDANG – Menyikapi adanya bencana alam longsor yang merenggut 11 orang meninggal dunia di Perum Pondok Daud Kampung Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk dapat tegas menindak pelanggar tata ruang.

“Kepada Pemda Sumedang diminta untuk terus tegas dalam menindak pelanggaran tata ruang dan terus mengedukasi masyarakat tentang bahayanya bermukim di zona rawan longsor dan pentingnya menanam pohon berakar kuat di lahan-lahan curam,” cuit Gubernur Jawa Barat dalam akun pribadinya @ridwankamil.

Selain itu Gubernur juga meminta agar warga yang terdampak untuk segera di relokasi ke pemukiman baru yang lebih aman. “Warga yang terdampak akan segera dipindahkan ke permukiman baru yang lebih aman. Program permukiman baru dibantu pemerintah pusat melalui BNPB sesuai arahan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo,” tandasnya.

Sebelumnya saat meninjau lokasi bencana, Gubernur Jawa Barat, berpesan agar warga yang berada di sekitar lokasi longsor untuk meningkatkan kewaspadaannya.

“Sesuai protokol juga semua masyarakat di radius yang rawan ini sudah dievakuasi ke tempat lebih aman. Ini menjadi peringatan, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama karena tidak semua lahan layak untuk ditinggali dan tidak bisa dipaksakan. Lahan ini sebenarnya memang rawan untuk ditinggali,” ungkap Ridwan Kamil saat meninjau lokasi kejadian. Minggu, 10 Januari 2021.

Selain itu dia pun memastikan pihaknya Bersama dengan BPBD Jabar, BPBD Kabupaten Sumedang, Basarnas, dan  TNI/Polri, akan terus melakukan pencarian korban longsor yang belum ditemukan. Dia berharap semua korban dapat segera ditemukan.

“Kami sedang bergerak menolong semoga sehari dua hari selesai, karena areanya tidak terlalu sulit untuk dilakukan pertolongan. Mohon kerja samanya memberikan ruang kepada petugas untuk mengamankan dan secepatnya memberikan pertolongan,” ucapnya.

Dikatakan dia, berdasarkan laporan kejadian bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, tanah longsor terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 16:00 WIB akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Longsoran tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter tersebut menimbun 14 unit rumah, serta menyebabkan puluhan warga meninggal dunia dan mengalami luka-luka.

“Longsor berada di lokasi yang memang ada kemiringan yang cukup curam. (Longsor) terjadi dua kali dan dua-duanya mengalami fatalitas,” kata Gubernur dalam siaran persnya.

Dikatakan dia, pada kejadian pertama tertimbun delapan orang. Lalu, longsoran kedua terjadi. Korban mayoritas adalah para penolong longsor pertama, termasuk Pak Danramil (Cimanggung) yang menjadi korban.

Selain Danramil Cimanggung Kapten Inf Setyo Pribadi, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang Yedi dan Humas UAR (Potensi SAR) Cahyo Riyadi, menjadi korban saat melaksanakan tugas. ***

Baca Juga  Kendaraan Sumbu 3 Dilarang Melintas Jalur Sumedang, Selama Perbaikan Jalan Amblas Cireki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin menerima update terbaru dari SUMEDANGONLINE OK TIDAK