Liez Anjani

istimewa/dok.pribadi/SUMEDANG ONLINE

Liez Anjani

Liez Anjani Pedangdut Sumedang yang Diundang Saat Peresmian Kabupaten Raja Ampat

SUMEDANG – Liez Anjani mengaku memiliki pengalaman yang berkesan dibelantika musik Indonesia, saat mengawali kariernya di dunia entertainment.

Pasca mengeluarkan album perdananya berjudul Payung Cinta Tahun 2002. Pemilik nama asli Hj. Iis Juliana Ayunani, langsung ditawari manggung di Papua pada peresmian Kabupaten Raja Empat.

“Waktu itu kan managerku namanya kang Heri bilang Liez nih kamu ada undangan nyanyi di Papua. Jauh, tapi lu dibayar mahal. Mau Nggak. Waduh, Papua kang, aku belum pernah ke Papua,” ujar Liez saat berbincang dengan Sumedangonline pada program Talkshow #SelebBicara di Radio Trimekar FM. Sabtu, 6 Januari 2024.

Namun itu dulu, kalau sekarang sebut Liez dirinya siap menerima order manggung dari mana pun. Lanjutnya, saat itu managernya langsung memberikan tiket dan menyuruh dirinya langsung datang ke Bandara untuk dibawa terbang ke Papu, dan nantinya mereka akan bersama penyanyi lainnya salahsatunya Trio Ambisi.

“Trio Ambisi kan orang-orang Batak yang sudah ngetop kan, bang Andi pemimpinnya. Begitu saya sampai bandara, ya ampun ceweknya gue doang. Mereka berlima, laki-laki semua. Gue takut banget nih, cowok, tapi mereka baik-baik,” ucapnya menyeritakan pengalaman pertamanya manggung diluar kota bahkan provinsi.

Sempat ragu, namun dia menguatkan hatinya untuk terbang ke Papua. Begitu sampai di Papua, Liez berpikir di kotanya, ternyata harus melaju ke pelosok menaiki speedboat dan harus menginap semalam di Sorong. “Nah dari sorong itu saya harus naik speedboat lima jam ke Raja Ampat,” imbuh bungsu dari 5 bersaudara keluarga H. Muhammad Yunus Mirta (mantan perwira Polri) dan Hj. Een Sukaenah.

Pengalaman baik di Papua, menjadi sejarah yang terus diingat Liez, bahkan dalam setiap sesi wawancara dengan wartawan dirinya kerap membahas hal tersebut. Termasuk kejahilan rekan-rekannya yang membuat prank, kopernya tertinggal di Bandara.

Pada saat Liez merilis lagu dangdut “Bojoku Matane Ijo” dia sedikit bimbang saat membaca liriknya. Ada perasaan takut, jika apa yang tertuang dalam lirik lagu tersebut menyadi sebuah kenyataan di dalam kehidupannya.

“Kan kata orang-orang, katanya penyanyi hati-hati dalam menyanyikan sebuah lagu. Kalau ternyata lagu bisa menjelma di dalam kehidupan si penyanyinya. Walaupun saya bukan termasuk aliran yang mempercayai hal-hal yang berbau klenik. Tapi pada saat itu, karena saya merasa tim kreatif saya mengharuskan nyanyi itu (Bojoku Matane Ijo), udah lah saya terima. Dan itu kayanya hampir, hampir menjelma di dalam realita kehidupan saya,” ungkapnya.

Namun dirinya menyadari semakin tinggi pohon semakin kencang angin berhembus. “Mungkin sangat sedikit sekali orang senang saat melihat orang lain sukses, kebanyakan bagaimana menggoyang agar jatuh, seperti itu. Dicarilah sisi kelemahannya. Hidup tak lepas dari pro dan kontra dan saya anggap itu hal yang wajar,” jelas dia.

Kesuksesan yang diraih bukan turun begitu saja, namun dirinya mengaku harus berjibaku bahkan hingga berdarah-darah. “Orang lain kan tidak tahu bagaimana merintis karier saya, tahunya mereka cassingnya sudah seperti ini. Mereka tidak tahu saya menangis-nangis, berdarah-darahnya kita. Mereka tidak tahu, mereka tahunya sudah jadi. Enak banget jadi dia. Padahal lo sanggup tidak menjalani prosesnya, belum tentu. Kamu sanggup seperti saya. Saya benar-benar bercucuran keringat dan airmata. Ibaratnya airmata dan debu itu sudah menjadi satu untuk bisa meraih sukses,” ungkapnya..

Kini Liez Anjani lebih dikenal didunia usaha dunia nyanyi lebih hanya sekadar hobi, Liez lebih memokuskan di bidang bisnis asuransi bersama Prudential. Berbagai prestasi dia raih, termasuk dirinya dapat mengunjungi hampir 20 negara lewat prestasi yang mampu dirinya raih. ***