SANGGAR MOTEKAR KEBANJIRAN TURIS ASING

Senin malam 9 Agustus 2010 Sanggar Motekar Jatinangor kedatangan anggota DPRRI dapil kab. Bandung Theresia Pardede dan 13 orang tamu asing dari 13 negara tetangga, mereka disuguhi tampilan seni tradisional seperti tari merak, paninggaran, tari cikeruhan dan tari pergaulan lainnya. Meski diguyur hujan yang cukup lebat, tapi mereka semua sangat menikmatinya, makanan yang disuguhkan terdiri dari comro, sale pisang, bajigur, beuleum ketan dioncoman, noga suuk dan liwet motekar. Dalam tanggapannya salah seorang turis dari Australia DENIS : It's very nice, I like this. Sebagai pimpinan rombongan kang Satria mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah merupakan paket turis dari Saung Angklung Udjo dan mereka sudah satu bulan menginap di saung Udjo dalam rangka belajar seni angklung, kemudian beliau ungkapkan pula bahwa Sanggar Motekar dapat menjadi tujuan kunjungan tambahan setelah saung Udjo. Supriatna dalam ungkapannya, sebagai pupuhu sanggar Motekar, berharap kehadiran para bule ini juga merupakan titik masuk ke potensi wisata lainnya di Sumedang apalagi sekarang telah ada payung hukum perbup no 113/2009 tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda. Semoga aja Sumdang jadi kajojo. (Dd)/SUMEDANG ONLINE

Penulis: asnang
Editor: Redaksi
Terbit: Selasa, 10 Agu 2010 10:17 WIB

Senin malam 9 Agustus 2010 Sanggar Motekar Jatinangor kedatangan anggota DPRRI dapil kab. Bandung Theresia Pardede dan 13 orang tamu asing dari 13 negara tetangga, mereka disuguhi tampilan seni tradisional seperti tari merak, paninggaran, tari cikeruhan dan tari pergaulan lainnya.

Meski diguyur hujan yang cukup lebat, tapi mereka semua sangat menikmatinya, makanan yang disuguhkan terdiri dari comro, sale pisang, bajigur, beuleum ketan dioncoman, noga suuk dan liwet motekar. Dalam tanggapannya salah seorang turis dari Australia DENIS : It’s very nice, I like this. Sebagai pimpinan rombongan kang Satria mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah merupakan paket turis dari Saung Angklung Udjo dan mereka sudah satu bulan menginap di saung Udjo dalam rangka belajar seni angklung, kemudian beliau ungkapkan pula bahwa Sanggar Motekar dapat menjadi tujuan kunjungan tambahan setelah saung Udjo. Supriatna dalam ungkapannya, sebagai pupuhu sanggar Motekar, berharap kehadiran para bule ini juga merupakan titik masuk ke potensi wisata lainnya di Sumedang apalagi sekarang telah ada payung hukum perbup no 113/2009 tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda. Semoga aja Sumdang jadi kajojo. (Dd)