SumedangOnline– Nama besar Prabu Gajah Agung ternyata tidak sebesar perhatian Pemerintah Kabupaten Sumedang terhadapnya, buktinya patilasan yang berada di Dusun Cicanting RT 04 / 03 Desa Cisurat Kecamatan Wado yang perbulannya menyedot lebih dari 50 orang wisata ziarah, seperti kurang mendapatkan perhatian pihak terkait, hal itu disampaikan wakil juru pemelihara patilasan Prabu Gajah Agung, Abdulah kepada SumedangOnline, Senin (10/01). Abdulah mengatakan tahun 2008 pihak pemda melalui dinas pekerjaan umum, telah memberikan bantuan dengan membuatkan 44 tangga menuju patilasan Prabu Gajah Agung. Ironisnya baru satu bulan setelah selesai dibangun kondisi tembok jalan tersebut sudah mengelupas, dan sekarang hanya terlihat batu – batunya saja. Melihat kondisi bangunan yang dibangun asal – asalan tersebut, ia berharap jika kelak ada bantuan lagi, tidak disalurkan melalui pihak ke-3.”Sebaiknya jika nanti benar – benar ada bantuan disalurkan melalui desa saja, dan biarkan warga desa sini yang mengolahnya, kami pun sanggup.” Tutur Abdulah. Kepala Desa Cisurat Daryumah membenarkan jika kurangnya perhatian pemerintah tersebut, namun tahun lalu ia mendapatkan kabar pihak pemkab melalui Disbudparpora berencana akan memberikan bantuan untuk makam Prabu Gajah Agung tersebut, namun rencana tersebut tinggalah rencana buktinya hingga awal tahun 2011 ini belum dapat terrealisasi. “Sebenarnya  kami sangat menunggu adanya dana bantuan dari pemerintah melalui disbudparpora itu” harapnya./SUMEDANG ONLINE

Prabu Gajah Agung, Berharap Perhatian Pemkab Sumedang

SumedangOnline– Nama besar Prabu Gajah Agung ternyata tidak sebesar perhatian Pemerintah Kabupaten Sumedang terhadapnya, buktinya patilasan yang berada di Dusun Cicanting RT 04 / 03 Desa Cisurat Kecamatan Wado yang perbulannya menyedot lebih dari 50 orang wisata ziarah, seperti kurang mendapatkan perhatian pihak terkait, hal itu disampaikan wakil juru pemelihara patilasan Prabu Gajah Agung, Abdulah kepada SumedangOnline, Senin (10/01).

Abdulah mengatakan tahun 2008 pihak pemda melalui dinas pekerjaan umum, telah memberikan bantuan dengan membuatkan 44 tangga menuju patilasan Prabu Gajah Agung. Ironisnya baru satu bulan setelah selesai dibangun kondisi tembok jalan tersebut sudah mengelupas, dan sekarang hanya terlihat batu – batunya saja.

Melihat kondisi bangunan yang dibangun asal – asalan tersebut, ia berharap jika kelak ada bantuan lagi, tidak disalurkan melalui pihak ke-3.”Sebaiknya jika nanti benar – benar ada bantuan disalurkan melalui desa saja, dan biarkan warga desa sini yang mengolahnya, kami pun sanggup.” Tutur Abdulah.

Kepala Desa Cisurat Daryumah membenarkan jika kurangnya perhatian pemerintah tersebut, namun tahun lalu ia mendapatkan kabar pihak pemkab melalui Disbudparpora berencana akan memberikan bantuan untuk makam Prabu Gajah Agung tersebut, namun rencana tersebut tinggalah rencana buktinya hingga awal tahun 2011 ini belum dapat terrealisasi.

“Sebenarnya  kami sangat menunggu adanya dana bantuan dari pemerintah melalui disbudparpora itu” harapnya.