KOTA, Ribuan warga Sumedang mendapat tontonan gratis saat prosesi perpindahan Pemerintahan Kabupaten Sumedang dari Jalan Prabu Geusan Ulun, ke Gedung Induk Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang di Jalan Prabu Gajah Agung, Sumedang. Acara dimulai dengan rapat paripurna Hari Jadi Sumedang ke-433, setelah itu arak – arakan massa sejauh hampir 3 kilometer dimulai dari jalan Prabu Geusan Ulun, jalan Kutamaya dan berakhir di jalan Prabu Gajah Agung.
Kereta Naga Paksi yang ditumpangi Bupati Sumedang Don Murdono dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendapat perhatian khusus warga Sumedang, sebelum kereta Naga Paksi Panji Kprabon Sumedang Larang berada paling depan disusul puluhan prajurit berjalan kaki membawa tombak, kemudian sebuah kuda ditumpangi seorang panglima, bahkan ada seekor kuda tanpa penunggang yang diyakini ditunggangi karuhun Sumedang. Sementara pasukan delman yang salahsatunya ditumpangi Wakil Bupati Sumedang dan Ketua DPRD Sumedang berada dibelakang kereta Naga Paksi.
Baik Don maupun Ahmad Heryawan, tampak tersenyum sumringah menyambut lambaian tangan warga Sumedang yang begitu antusias, tidak sedikit dari warga Sumedang yang mengabadikan moment bersejarah itu dengan kamera ponsel mereka.
Iring – iringan bak prajurit sumedang larang itu disambut tarian khas kerajaan dari kelompok Seni Disbudparpora Sumedang, serta sebuah suguhan oratorium yang menceritakan perjalanan Sumedang tempo doeloe hingga Pemerintahan Don saat ini.
Dalam oratorium tersebut tergambar betapa merindukannya warga Sumedang untuk memiliki Gedung Pemerintahan yang refresentatif setelah sebelumnya Gedung Pemerintahan Sumedang di Tegalkalong sempat dibakar oleh Pasukan Banten pada hari jumaat saat shalat idul fitri berlangsung, saat itulah Gedung Pemerintahan Kabupaten Sumedang dipindah ke Gedung Srimanganti milik Yayasan Sumedang Larang, sejak itulah 30 bupati Sumedang berkantor di Srimanganti. Penantian yang bertahun lamanya itu, kini semasa pemerintahan Don Murdono dan Taufik Gunawansyah terjawab Sudah.
Sebuah Gedung dengan arsitektur modern namun kental dengan symbol – symbol ke Sundaan telah berdiri mentereng di Jalan Prabu Gajah Agung, sesuai dengan slogan baru Sumedang, sebagai Sumedang Puseur Budaya Sunda.
“Adanya sebuah pusat pemerintahan yang baru dikabupaten Sumedang tentunya akan meningkatkan pelayanan yang prima khususnya di Kabupaten Sumedang”, ungkap Don bangga, saat ini menurut Don dari rencana 30 hekatare yang akan dibebaskan baru 10 hektar yang mampu di bayar.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atasnama menteri dalam negeri, mengatakan “Pemerintah dan masyarakat Jawa Barat mengucapakan selamat atas ulang tahun sumedang ke-433 dan atas diresmikannya pusat pemerintahan kabupaten Sumedang”, tuturnya.
Ahmad Heryawan lebih lanjut menekankan pindahnya Gedung Pemerintahan Kabupaten Sumedang ke tempat yang baru bukan berarti Gedung Pemerintahan yang lama tidak cocok tetapi lebih karena untuk meningkatkan pelayanan terpadu terhadap masyarakat.
Setelah memberikan pidato sambutan Gubernur secara resmi menekan tombol serine tanda diresmikannya Gedung Baru Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang, dilanjutkan dengan pelepasan balon gas keudara, bersama bupati, wakil bupati sumedang, serta gunting pinta.**(igun)
Sekarang kita lihat bagaimana kinerjanya setelah menempati gedung yg baru itu…..Apakah masih tetep ngurusin politiknya atawa membangun Sumedang?…Stop KOLUSI……
I Like Sumedang Maju TErus….Hibarkeun Sumedang Tandang…