ARSIP  

DI JATINUNGGAL, UN SD DIBAGI 11 KELOMPOK

JATINUNGGAL, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan SD / TK PNF Jatinunggal melalui Ketua Pengawas USBN, Aja Sutarja S.Pd, mengaku 721 siswa dari 28 Sekolah Dasar (SD) dan 4 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di wilayahnya telah siap mengikuti Ujian Nasional tingkat SD yang  dimulai besok, Selasa (10/05).

“hari jumat tanggal 06 Mei 2011 yang lalu, UPTD pendidikan sudah melaksanakan sosialisasi sekaligus pemantapan”, ungkapnya kepada sumeks di ruang kerjanya, Senin (09/05) siang tadi.

Lebih lanjut, Aja menyebutkan, pihaknya telah menerima logistik soal sejak hari Sabtu kemarin, logistik soal yang sudah dipaket tersebut disimpan rapi dan terkunci dalam lemari di ruang pengawas USBN UPTD Pendidikan SD / TK PNF Jatinunggal, agar tidak terjadi kebocoran soal pihaknya, melakukan penjagaan ekstra ketat dengan melibatkan piket dari guru – guru SD dan dibantu aparat kepolisian dari sektor Jatinunggal

“sejak hari sabtu soal – soal UN sudah diterima UPTD, untuk menjaga keamanan soal agar tidak bocor, kami melakukan piket, yang dirolling oleh guru – guru SD, dan dibantu oleh pihak Polsek Jatinunggal, dari mulai soal datang sampai ujian nasional SD selesai”, sambungnya.

Karena letak geografis yang tidak memungkinkan untuk mengawasi masing – masing sekolah, pihak UPTD Pendidikan SD / TK PNF Jatinunggal membagi dalam 11 kelompok termasuk di dalamnya MI.

“masing – masing kelompok ada yang 2 SD, ada juga yang 3 SD, tergantung letak SD berdekatan atau tidak. Tapi pada dasarnya seluruh SD sudah punya hak untuk penyelenggaraaan UN, artinya tanggung jawab bukan lagi di kelompok atau panitia kelompok, tapi sekolah itu sendiri, jadi pengelompokan itu hanya untuk memudahkan saja”, ungkapnya.

Selain telah melaksanakan sosialiasi pada tanggal 06 Mei 2011 lalu, pihak UPTD Pendidikan Jatinunggal pun telah mempersiapkan terutama dalam hal teknis pengisian Lembar Jawaban Komputer (LJK), menurutnya, dari evaluasi tahun – tahun sebelumnya banyak siswa yang tidak paham dalam pengisian LJK untuk itu dalam Ujian Sekolah lalu, pihaknya, sudah menerapkan pengisian LJK itu sendiri.

“dari evaluasi Ujian Sekolah kemarin, alhamdulillah, sesuai dengan harapan siswa dapat mengisi soal dalam LJK, mudah – mudahan dalam UN kali tidak ada kesalahan lagi, karena kita sudah mensosialisasikan tidak ada LJK tambahan”, jelasnya.

Menyinggung lokasi Jatinunggal yang berbeda dengan wilayah lain di Sumedang, secara geografis letak sekolah sangat berjauhan, ditambah dengan kondisi jalan yang buruk, Aja berharap, adanya fasilitas transportasi  pendukung untuk memudahkan pengawasan.

“kalau kita akan melakukan pengawasan ke SD Palasari, Cimaningtin, Cipeuteut atau Buniasih itu harus berangkat jam 06 pagi, karena jaraknya bisa ditempuh waktu dua jam, dengan kondisi jalan yang buruk”, tuturnya.

Hal itu dibenarkan Hj. Anah Suhenah S.Pd, Wakil Ketua Panitia USBN Jatinunggal, ia berharap pemerintah dapat memberikan fasilitas transportasi untuk memudahkan dalam pengawasan UN SD di Jatinunggal.(cr4/igun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *