[caption id="attachment_6203" align="alignleft" width="300" caption="HIEUM: Sebuah bus melewati jalan Sukatali, ketika menjelang malam suasananya hieum dan menakutkan. Foto:igun"][/caption] SITURAJA – Adanya Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Gambar Keamanan (Marka) Jalan, sangat didambakan warga di Desa Sukatali, Kecamatan Situraja, hal tersebut terungkap setelah mereka sering menyaksikan beberapa kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut. “kahoyongmah ditikungan jalan Sukatali anu ti Sumedangtéh dipasang lampu penerangan, supados teu hieum teuing lamun tos burit” ungkap Wiwin (38), warga Desa Sukatali yang kesehariannya berjualan dipinggir jalan saat dijumpai sumedangonline, Minggu (12/06) kemarin. Lokasi tersebut lanjut Wiwin, merupakan daerah yang berbahaya karena memiliki tikungan yang tajam juga jalan yang agak miring, ia menilai, jika ada satu dua buah lampu penerangan jalan dilokasi tersebut akan membuat nyampan para pengendara terutama saat menjelang malam. Ia pun menambahkan, jalan dilokasi tempat berjualannya tersebut pun, minim akan rambu – rambu lalu lintas, padahal menurutnya ada satu sekolah dasar yang setiap pagi dipakai menyebrang oleh anak – anak sekolah. Beruntung jika pagi ada anak sekolah yang bertugas sebagai Patroli Keamanan Sekolah (PKS) yang menyebrangkan kawan – kawannya melintas. Sepengetahuan Wiwin, selama ia berjualan dipinggir jalan raya Sukatali itu, lebih dari lima kejadian kecelakaan dalam satu bulan terakhir, bahkan pada hari kamis (9/6) lalu, anak – anak Sekolah Dasar yang berboncengan empat orang menabrak pohon bambu. “kejadiannya sore hari, empat anak SD yang berboncengan dalam satu motor, dari desa Cikekes kalau tidak salah, itu menabrak pohon bambu hingga pohon itu belah seperti dibelah oleh golok,” paparnya. Kejadian yang mengerikan justru terjadi sewaktu ada sebuah truk pasir yang jatuh di lokasi yang dulu bernama Awi Hideung itu, truk yang membawa pasir itu tiba – tiba pecah ban disertai rem blong, supir katanya waktu itu akan membelokan truknya ke sisi kiri, karena dikiranya sisi kiri jalan itu bukan berupa jurang, akhirnya truk itu terjerembab masuk kedalam jurang. “dari cerita – cerita yang mengalami kecelakaan dilokasi ini, memang disebelah kiri yang sebenarnya jurang itu terlihat seperti sebuah perbukitan, makanya tidak heran jika si sopir truk itu, memepetkan kendaraannya ke kiri karena mungkin ia mengira di pinggir sebelah kiri itu ada tanah yang dapat menahan laju truknya, eh malah justru mereka juntai ke jurang” ungkapnya. Dalam kejadian tersebut pengemudi dan kernetnya mengalami luka yang cukup serius bahkan sampai beberapa tubuhnya di gip. Dengan banyaknya kejadian kecelakaan tersebut, sudah sepantasnya pihak terkait untuk memberikan rasa nyaman untuk pengendara, dengan memasang lampu penerangan dan marka jalan di tikungan Sukatali atau 10 meter dari jalan menuju Kertamukti.(igun gunawan)  /SUMEDANG ONLINE

SUKATALI KURANG PJU

HIEUM: Sebuah bus melewati jalan Sukatali, ketika menjelang malam suasananya hieum dan menakutkan. Foto:igun

SITURAJA – Adanya Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Gambar Keamanan (Marka) Jalan, sangat didambakan warga di Desa Sukatali, Kecamatan Situraja, hal tersebut terungkap setelah mereka sering menyaksikan beberapa kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.

kahoyongmah ditikungan jalan Sukatali anu ti Sumedangtéh dipasang lampu penerangan, supados teu hieum teuing lamun tos burit” ungkap Wiwin (38), warga Desa Sukatali yang kesehariannya berjualan dipinggir jalan saat dijumpai sumedangonline, Minggu (12/06) kemarin.

Lokasi tersebut lanjut Wiwin, merupakan daerah yang berbahaya karena memiliki tikungan yang tajam juga jalan yang agak miring, ia menilai, jika ada satu dua buah lampu penerangan jalan dilokasi tersebut akan membuat nyampan para pengendara terutama saat menjelang malam.

Ia pun menambahkan, jalan dilokasi tempat berjualannya tersebut pun, minim akan rambu – rambu lalu lintas, padahal menurutnya ada satu sekolah dasar yang setiap pagi dipakai menyebrang oleh anak – anak sekolah.

Beruntung jika pagi ada anak sekolah yang bertugas sebagai Patroli Keamanan Sekolah (PKS) yang menyebrangkan kawan – kawannya melintas.

Sepengetahuan Wiwin, selama ia berjualan dipinggir jalan raya Sukatali itu, lebih dari lima kejadian kecelakaan dalam satu bulan terakhir, bahkan pada hari kamis (9/6) lalu, anak – anak Sekolah Dasar yang berboncengan empat orang menabrak pohon bambu.

“kejadiannya sore hari, empat anak SD yang berboncengan dalam satu motor, dari desa Cikekes kalau tidak salah, itu menabrak pohon bambu hingga pohon itu belah seperti dibelah oleh golok,” paparnya.

Kejadian yang mengerikan justru terjadi sewaktu ada sebuah truk pasir yang jatuh di lokasi yang dulu bernama Awi Hideung itu, truk yang membawa pasir itu tiba – tiba pecah ban disertai rem blong, supir katanya waktu itu akan membelokan truknya ke sisi kiri, karena dikiranya sisi kiri jalan itu bukan berupa jurang, akhirnya truk itu terjerembab masuk kedalam jurang.

“dari cerita – cerita yang mengalami kecelakaan dilokasi ini, memang disebelah kiri yang sebenarnya jurang itu terlihat seperti sebuah perbukitan, makanya tidak heran jika si sopir truk itu, memepetkan kendaraannya ke kiri karena mungkin ia mengira di pinggir sebelah kiri itu ada tanah yang dapat menahan laju truknya, eh malah justru mereka juntai ke jurang” ungkapnya.

Dalam kejadian tersebut pengemudi dan kernetnya mengalami luka yang cukup serius bahkan sampai beberapa tubuhnya di gip.

Dengan banyaknya kejadian kecelakaan tersebut, sudah sepantasnya pihak terkait untuk memberikan rasa nyaman untuk pengendara, dengan memasang lampu penerangan dan marka jalan di tikungan Sukatali atau 10 meter dari jalan menuju Kertamukti.(igun gunawan)