
KOTA – Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang, drh. Hj. Sri Puji Astuti, pada Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterpen) Kabupaten Sumedang, mengaku telah membentuk tim khusus untuk diterjunkan ke lapangan guna memeriksa kesehatan hewan kurban.
“Untuk pemantauan hewan korban kami Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang, dengan SK dari bapak kepala dinas para pegawai sudah ditunjuk dan ditugaskan pemantauan pemeriksaan kesehatan hewan kurban mulai tanggal 4-6 Nopember 2011,” kata drh. Hj. Puji Astuti, ditemui sumedangonline dikantornya, Kamis (3/11).
Dikatakan Sri, apabila dari pemeriksaan Fisik ditemukan hewan ditemukan gejala penyakit hewan menular soonosis, maka hewan itu harus di isolasi dan diambil spesimen untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Petugas pun akan memeriksa kesehatan daging (karkas), jeroan, kepala, pos mortem setelah dilakukan penyembelihan. Selain itu petugas juga akan melakukan pengawasan lalulintas ternak serta memperketat surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), yang sudah kami tugaskan dari dokter hewan yang berwenang yang sudah diberi tugas melalui SK.
“Hal ini untuk menanggulangi penyebaran penyakit antrax,” kata Puji.
Dinas Peterpen pun akan memberikan tanda pada hewan-hewan yang telah selesai diperiksa, dengan tanda sehat melalui kartu tanda sehat, dibelakang kartu tersebut tertera keterangan hasil pemeriksaan.
Menurut Sri, Dinas Peterpen menggenjot hal itu guna meningkatkan sosialisasi dimasyarakat tentang pemahaman kesadaran masyarakat tentang bahan makanan asal hewan, yang memenuhi standar aman, asuh, utuh dan halal.
“ini yang harus kita sosialisasikan kepada para konsumen tidak hanya pada saat kurban tapi pada hari-hari diluar kurban juga,” ungkap Puji.(iwan rakhmat/editor:igun gunawan)