PPP Sumedang, Cabut Dukungan ke Ade Irawan
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Minggu, 1 Mar 2015 19:58 WIB
KOTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumedang, akhirnya mencabut dukungan terhadap pemerintahan Bupati Sumedang, H Ade Irawan. Keputusan itu diambil setelah Bupati Sumedang, memutuskan mengangambil wakil bupati dari kalangan birokrat.
Keputusan itu, kontan membuat kubu partai berlambang Kabah itu, berang. Pasalnya, Ade Irawan mengkhianati keputusannya sendiri yang telah menunjuk kader PPP, untuk dicalonkan jadi wakil bupati.
“Sikap kami, mencambut dukungan kepada Bapak Ade Irawan. Karena sulit bagi kami, yang selama ini senantiasa mengedepankan etika senantiasa menjaga komitmen tapi ternyata ada proses pengingkaran seperti ini. Jadi kami sulit untuk menerimanya, apalagi kalau saya lihat bagaimana kemarahan kader-kader PPP di Sumedang ini atas peristiwa ini. Bayangkan saja, PPP all out mengusung bupati dan wakil bupati, jadilah HES-HADE. Almarhum meninggal, wakil bupati otomatis jadi bupati,” ujar Ketua PPP DPC Sumedang, Doni Ahmad Munir, usai menggelar Hari Lahir PPP ke 42 di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Sumedang, hari ini.
Pasca H Endang Sukandar, wafat. Wakil Bupati H Ade Irawan, otomatis jadi calon Bupati Sumedang. Penolakan pun tak terbendung saat itu, banyak penolakan dari berbagai pihak dengan berbagai alasan. PPP jadi garda terdepan untuk meloloskan Ade Irawan jadi Bupati Sumedang.
“Waktu itu banyak penolakan dari publik, banyak penolakan dari anggota dewan, banyak penolakan dari partai politi. Tapi, PPP karena menjaga amanah almarhum, kebersamaan, menjaga etika. Ingin bersama-sama menjaga Sumedang, senyum manis sesuai visi misinya. Berhasilah Pak Ade, dari wakil jadi bupati. Tapi setelah itu, kami merasakan, bagaimana awal dilambat-lambat. Termasuk di dewan pun di lambat-lambat pula waktu itu. Sehingga keluarlah Perpu baru, wakil bupati jadi kewenangan bupati. Sejak saat itu, memang dari awal Pak Bupati tak menginginkan wakil dari PPP, ” ungkapnya mengingatkan sejarah.
Reporter: Igun Gunawan