Akibat Jatigede, Disduk kehilangan jejak 8.7 ribu data penduduk

SUMEDANGONLINE: Imbas dari pembangunan waduk Jatigede dan penghapusan desa, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang mengaku kehilangan jejak data penduduk.
Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 8.731 jiwa. Dari desa yang dihapus saja terdapat data, 2.034 jiwa dari Desa Padajaya, di Kecamatan Wado. Di Kecamatan Darmaraja, dari Desa Jatibungur sebanyak 1.423 jiwa, Cibogo 1.723 jiwa, Cipaku 1.434 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Jatigede, dari Desa Sukakesra, berjumlah 1.052 jiwa.

Baca Juga  Tiga Roda Tertimpa Runtuhan TPT Alun alun Darmaraja
Kabid Infoduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang, <a href=
Agus Beni Triyadie,” width=”189″ height=”149″ /> Kabid Infoduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang, Agus Beni Triyadie.

“Ini merupakan salasahtu akibat dari adanya proyek Nasional Waduk Jatigede, yaitu tergenangnya beberapa desa yang ada di wilayah kabupaten Sumedang. Bahkan hampir 6 desa yang wilayahnya tergenang semua,” Kata Kabid Infoduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang, Agus Beni Triyadie, pada SumedangOnline, Kamis (20/10/2016).
Lanjut dia,Pemerintah Kabupaten Sumedang kemudian mengeluarkan peraturan daerah (Perda) No 11/2015, terkait penghapusan dan penggabungan desa yang terkena pembangunan waduk Jatigede. Imbas adanya penghapusan dan penggabungan desa tersebut, berdampak pada keberadaan penduduk di wilayah genangan.
“Memang sebelumnya sudah didata melalui arah minat, setiap KK didata arah minatnya. Namun berdasarkan pemantauan kami di lapangan data arah minat itu tidak dijadikan sumber riil data kependudukan. Pada umumnya data penduduk itu tidak sesuai, dengan data yang disampaikan pada arah minat,” tambah Beni.
Selain itu, sebutnya, ada beberapa diantara penduduk yang sudah pindah ke desa baru. Mereka, tidak lantas melaporkan kepindahannya ke desa dimana mereka tinggal saat ini.
Adanya lebih dari 8,7 ribu lebih data penduduk yang kehilangan jejak tersebut tentu saja akan menyulitkan untuk beberapa pihak yang akan mempergunakan data tersebut. Salahsatunya, agenda yang paling terdekat adalah pemilihan kepala daerah. (iwn)

Respon (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin menerima update terbaru dari SUMEDANGONLINE OK TIDAK