Titus Pastikan Asosiasi UMKM Kabupaten Sumedang Tak Ilegal
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Fitriyani Gunawan
- Terbit: Rabu, 17 Jun 2020 18:01 WIB
SUMEDANG, SO — Ketua Asosiasi UMKM dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kabupaten Sumedang, Titus Diah, memastikan organisasi yang dipimpinnya bukan merupakan organisasi ilegal karena telah mendapatkan SK dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan.
“Jadi teu ujug-ujug, tidak ilegal. Kami itu anak angkatnya, anak asuhnya daripada Diskoperindag tetapi dalam setiap kegiatan tidak ada sebuah penghargaan. Nah hari ini Pak Somali, sebagai perwakilan dari Diskoperindag. Mohon disampaikan kepada Kadiskoperindag, bahwa keberadaan Asosiasi UMKM atau pun PKL yang di bawah Kabid perdagangan juga. Hari ini kita bersama-sama melakukan rapat koordinasi yang mudah-mudahan ada terobosan ketika birokrasi melakukan sebuah aktifitas. Karena di dalam, selama pandemi ini kita masyarakat itu dilumpuhkan secara ekonomi,” ujar Titus Diah dalam rapat koordinasi antara Asosiasi UMKM dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia yang dihadiri para peserta dari seluruh Kecamatan di Kecamatan Cimlaka. Rabu, 17 Juni 2020.
Pada kesempatan itu selain menyebutkan akibat adanya pandemi Covid-19, para pelaku UMKM salahsatunya yang menjadi korban karena mereka tidak bisa memproduksi dan berjualan. Titus pun memberikan alasan kenapa Asosiasi UMKM dan Pedagang Kaki Lima hari itu disatukan.
“Karena UMKM dan PKL tidak akan lepas dari sebuah kehidupan, dari sebuah kebutuhan aktifitas. Da PKL bagian daripada UMKM karena pelaku produksinya dari UMKM. Kemudian UMKM membutuhkan pemasaran, tetap berkaitan. Tidak akan lepas, antara UMKM dan PKL,” jelas dia.
Selain itu sebut dia, secara orgnasiasi APKLI dan Asosiasi UMKM dipimpin oleh Titus Diah, sehingga dirinya ingin mengkolaborasikan kedua organisasi tersebut.
Dihadapan para peserta Kepala Bidang Perdaganganan di Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sumedang Rd. Somali menyebutkan masih banyak hal yang perlu dia pelajari berkaitan dengan bidang perindustrian dan perdagangan.
“Saya juga berharap UMKM bisa bergotongroyong bersatu dan bisa melesat dan sukses. Memperlihatkan kita sebagai UMKM bisa survival dikondisi pandemi ini,” ujar Rd. Somali.
Somali pun mengakui di tengah pandemi Covid-19 banyak UMKM yang tak mampu bertahan dan gulung tikar. “Saya beberapa kali melihat di beberapa lokasi, lapangan. Beberapa yang mungkin perlu perhatian dari Pemerintah termasuk mungkin dari anggota dewan,” pungkas dia. IWAN RAHMAT