Dandim 0610/Sumedang, Letkol Inf Zaenal Mustofa, S.E.,M.Si saat berada di Pos Penyekatan Pemudik Cibuluh Kecamatan Ujungjaya, Sabtu 8 Mei 2021. (Foto: Pendim 0610/Sumedang)

Dandim 0610/Sumedang, Letkol Inf Zaenal Mustofa, S.E.,M.Si saat berada di Pos Penyekatan Pemudik Cibuluh Kecamatan Ujungjaya, Sabtu 8 Mei 2021. (Foto: Pendim 0610/Sumedang)/SUMEDANG ONLINE

Dandim 0610/Sumedang, Letkol Inf Zaenal Mustofa, S.E.,M.Si saat berada di Pos Penyekatan Pemudik Cibuluh Kecamatan Ujungjaya, Sabtu 8 Mei 2021. (Foto: Pendim 0610/Sumedang)

Hari Ketiga Penyekatan Pemudik, Dandim 0610/Sumedang Kembali Tinjau Pos Penyekatan di Perbatasan

SUMEDANGONLINE.COM, UJUNGJAYA – Hari ketiga pelaksanaan pemberlakuan larangan mudik, Dandim 0610/Sumedang, Letkol Inf Zaenal Mustofa, S.E.,M.Si didampingi Pasi Intel Kodim 0610/Sumedang Kapten Arm Alit Efendi, Pasi Ops Kodim 0610/Sumedang Kapten Inf Dadang Sopyan, kembali meninjau secara langsung pos penyekatan pembatasan mudik.

Diantaranya di Pos Penyekatan Cibuluh Kecamatan Ujungjaya yang berbatasan dengan  Majalengka dan Indramayu, serta Pos Penyekatan Ciawitali Kecamatan Buahdua yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, Sabtu 8 Mei 2021.

Dalam kesempatannya, Dandim 0610/Sumedang menyebutkan, mudik sudah menjadi tradisi umat muslim Indonesia yang tidak akan pernah hilang. Namun untuk saat ini, kenapa ada larangan dari pemerintah?, lanjut Dandim, mengingat kondisi pandemi covid-19 yang belum dapat teratasi. Sehingga dikhawatirkan, akan semakin membahayakan jika mudik dilaksanakan (data dan fakta sudah ada), sehingga perlu kebijakan yang tepat untuk mengatasinya.

“Narasi “Larangan Mudik” dari pemerintah, harus kita pahami dan kita laksanakan untuk selanjutnya kita pahamkan masyarakat kita,” kata Dandim dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi SumedangOnline.com.

Menurut Dandim, implementasi larangan mudik oleh TNI dan Polri, dilaksanakan dengan membuat pos-pos penyekatan di setiap titik yang dianggap akan dilewati para pemudik. Maka dari itu, cara penyampaiannya harus tegas, humanis, solutif dan tetap menjaga kebersamaan dan persatuan.

“Mari kita laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, tulus, ikhkas dalam pengabdian kita. Mudah-mudahan jadi amal ibadah kita terlebih dalam bulan Ramdan. Selamat bertugas, tetap semangat, tetap sehat, tetap kompak, saling mengingatkan dan melengkapi dalam melaksanakan tugas di lapangan,” tukasnya. ***