Anggota DPRD Sumedang, Herman Habibulah

Iwan Rahmat/SUMEDANG ONLINE

Anggota DPRD Sumedang, Herman Habibulah

Herman Ajak Warga Lawan Peredaran Obat Terlarang

SUMEDANGONLINE, Gedung Negara – Anggota DPRD Sumedang, Herman Habibulah mengajak masyarakat Sumedang untuk bersama-sama melawan peredaran obat-obatan terlarang di Kabupaten Sumedang.

“Ini kan sebagai penyakit masyarakat tentunya semua komponen masyarakat harus bekerja sama untuk bersama-sama melawan peredaran obat terlarang. Ini saya kira, saya sebagai anggota dewan mendorong semua pihak yang berwenang untuk melakukan langkah-langkah positif. Untuk ya, paling tidak melakukan langkah-langkah positif demi terciptanya masyarakat yang bebas dari penyakit masyarakat salah satunya penggunaan obat terlarang,” ujar Herman Habibullah usai Rapat Paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI di Gedung Negara Sumedang. Jumat 16 Agustus 2024.

Ditanya wartawan masih maraknya peredaran obat-terlarang apakah ada kemungkinan beking yang kuat di belakangnya.

“Saya kira itu, tidak boleh suudzon lah, karena menyangkut kredibilitas, menyangkut lembaga yang paling penting adalah kerjasama semua pihak termasuk kepolisian, masyarakat, para pemuda tentunya kita libatkan untuk bersama- sama ada kesadaran. Penyakit masyarakat mencuat saat inj, Ya saya kira dekadensi moral ya tentu nya, kemerosotan akhlak akibat banyak pergaulan bebas sehingga terjadinya perilaku-perilaku yang tidak diharapkan dan cukup komplek terutama di wilayah Jatianngor mulai dari curanmor, mabuk, obat- obatan terlarang,” imbuhnya.

Herman berpesan pada para pemuda untuk menyadari pentingnya Kesehatan, selain itu peran ulama dan tokoh agama berperan penting dalam upaya menekan peredaran obat terlarang di Kabupaten Sumedang

“Imbauannya, saya kira tumbuhkan kesadaran mari kita bersama-sama menyadari bahwa hal-hal yang bisa merusak lingkungan harus di awali dengan kedisiplinan pribadi. Kalau peran ulama dan tokoh masyarakat tentunya memberikan pendidikan keagamaan yang cukup kuat agar semua menyadari bahwa itu semua tidak baik dalam kehidupan. Sejauh ini peran ulama cukup sentral dalam hal ini tinggal kerjasama dari semua pihak dalam hal ini kepolisian peran organisasi kepemudaan, organisasi kemasyarakatan yang ada. Aapalagi hari ini kita lihat giat semangat pemuda yang tergabung dalam organisasi organisasi kepemudaan ada KNPI, Karang Taruna juga ada ormas yang lain seperti GP Ansor dan lain sebagainya saya kira ini adalah kekuatan bagi kita untuk mencegah terjadinya dekadensi moral. Jika dibandingkan dengan daerah lain jatinangor paling rawan, saya kira betul karena memang Jatinangor miniatur Indonesia dalam segala hal budaya budaya dari seluruh Indonesia ada di Jatinangor sehingga bentengnya itu tadi, kesiapan mental, kesiapan pribadi- pribadi untuk tidak terlibat atau tidak terpengaruh dengan budaya budaya yang tidak baik,” pungkas dia. ***