Karya : Fitriyani Gunawan Dalam sebuah ulasan Pers : Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sumedang banyak yang kekurangan gizi. Hal ini diketahui setelah dilakukan “general medical check up ” terhadap 6 ribuan PNS. Jumlah PNS di Sumedang kini 14 ribuan. "Dari hasil medical check up itu diketahui banyak PNS yang menderita gizi buruk," kata Sekda Atje Arifin Abdullah .(Kamis,12/11/2009). “Fakta tersebut cukup menyesakkan. Pasalnya jumlah penderita gizi buruk pada balita di Sumedang juga terus meningkat. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumedang tahun lalu ada 84.653 balita yang menderita gizi buruk. Dari jumlah ini juga ditemukan balita yang menderita marasmus kwashiorkor (busung lapar)”. (Sumber: http://tribunjabar.co.id) [caption id="attachment_1899" align="alignleft" width="200" caption="Koperasi Indonesia"] [/caption] Berdasarkan atas kenyataan tersebut di atas nampaknya benar, bahwa secara keseluruhan tingkat kemakmuran / perekonomian masyarakat Sumedang masih kurang / di bawah standard. Hal itu dapat dijadikan salah satu kesimpulan bahwa Ekonomi Kerakyatan di Indonesia masih belum sepenuhnya dapat diterapkan dan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Sementara sumber lain mengatakan : Indonesia adalah merupakan Pangsa Pasar terbesar di dunia untuk mobil BMW dan tercatat sebagai salah satu pengguna Black Berry – Smart Phone terbanyak. Selain itu orang Indonesia dikenal juga di Singapore atau Paris sebagai bangsa yang doyan belanja dan dikenal sebagai orang yang consumptive …! Dari hal tersebut di atas tampak bahwa kaum Capitalist sebagai Pemilik Modal tidak terpengaruh sekalipun pada saat ini sedang terjadi Global Crisis, soalnya uang mereka bukan dalam bentuk Rupiah karena mereka tahu bahwa Inflasi nilai Rp. jauh lebih besar dibandingkan bunga bank ! Nah…, sekarang bagaimana caranya supaya bisa menekan nilai Inflasi dan dapat melawan kaum Capitalist yang telah mengendalikan Perekonomian di Indonesia serta membuat kita ‘bangkrut’ dan terpuruk akibat crisis moneter pada tahun 1997 dan 2008 yang lalu ? Sebenarnya kalau Pemerintah Indonesia consistent dengan commitment -nya seperti yang deklarasikannya dalam UUD’1945 Pasal 33 ayat 1 , maka tidak harus sampai terpuruk dan terlilit hutang yang berkepanjangan ke Negara orang, karena memiliki system perekonomian yang terbaik dan paling cocok untuk diterapkan di masyarakat Indonesia, yaitu “KOPERASI” yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Selain itu Koperasi adalah merupakan Badan Hukum sesuai dengan Undang-Undang No.12 tahun 1967 yaitu suatu “Organisasi Ekonomi Rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan” Adapun menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut:Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya, Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa Namun sayangnya Pemerintah sejak dulu tidak mejadikannya sebagai soko guru perekonomian, karena pengaruh tekanan politik dari Negara-negara pemilik modal seperti IMF dan G-7 , sehingga akhirnya Pemerintah dengan mengatasnamakan rakyat meminjam uang ke Negara tsb, sementara yang menikmati uang tsb. adalah para pemimpin Negara dan kroni-kroninya, sehingga akhirnya Indonesia pd tahun 1998 menjadi salah satu Negara yang memiliki hutang terbesar di dunia. Betapa tidak, waktu itu nilai USD masih sekitar Rp.2500 berubah menjadi Rp.15,000/- artinya hutang kita menjadi 6 kali lipat…! Dari pengalaman pahit tersebut di atas, seharunya dapat dijadikan pelajaran untuk generasi sekarang dan pemimpin bangsa ini, yang seharusnya diterapkan dalam semua bentuk perekonomian / usaha rakyat bersama. Bentuk usaha kerakyatan tersebut tentunya harus didukung oleh semua tingkatan atau lapisan masyarakat dan pemerintah dari pusat s/d daerah. Sebagai ilustrasinya, kalau seandainya separuh dari jumlah PNS di Kab.Sumedang pada saat ini tercatat sebagai anggota Koperasi dan membelanjakan untuk kebutuhan hidupnya sekitar Rp.250,000,- / bulan, maka minimal akan terkumpul perputaran uang sekitar Rp.1,75 M / bulan atau sekitar Rp.21 M / tahun, maka keuntungannya nanti dapat dirasakan oleh semua anggotanya sehingga akan meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup. Dengan demikian koperasi dapat dijadikan sebagai suatu bentuk usaha bersama yang mana keuntungannya akan dibagikan sesuai dengan besar simpanan / pinjaman dari masing-masing anggota tsb. Bentuk usaha yang berlandaskan koperasi tsb. sebenarnya bisa dijadikan suatu Perusahaan Daerah (BUMD) yang kepemilikan / sahamnya dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat , dan tentunya harus dapat dikelola dengan professional dan profitable. Usaha / perusahaan yang memungkinakan dikelola oleh koperasi yang dapat diterapkan oleh masyarakat Sumedang di antaranya seperti Supermarket, Usaha Pertanian, Peternakan, Industri Kerajinan, Perbankan, Biro Travel / Perjalanan Haji dan Umrah dll, serta memungkinan untuk dapat memiliki Perusahaan Pembangkit Listrik sendiri seperti Pemda di Kaltim / Riau. Semestinya setelah adanya peraturan Otonomi Daerah, Pemda dapat memiliki kebebesan untuk memiliki suatu perusahaan daerah yang dapat menghasilkan uang, bukan sebaliknya selama ini mampunya hanya menghabiskan uang anggaran saja. Sebagai contoh sebenarnya di Sumedang banyak sumber daya alam yang dapat mendatangkan devisa untuk daerah dari sektor Pariwisata dan Energy asal dikelola dengan baik dan professional, selain itu Sumedang adalah pemilik tempat Pendidikan yang terluas di Indonesia, sehingga seharusnya Sumedang dapat menjadi Kota Pelajar / Pendidikan yang lebih maju dibandingkan dengan kabupatennya lainnya di Jawa Barat, tidak seperti sekarang ini yang tidak lulus UN saja s/d 189 orang ! Hal itu, tentunya harus menjadikan perhatian semua pihak baik pemerintah, wakil rakyat dan organisasi masyarakat lainnya dengan sama-sama bertujuan untuk memakmurkan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat. Demikian kiranya sedikit ungkapan buat “lemah cai ” tercinta Sumedang, semoga untuk ke depannya Sumedang dapat Tandang – Makalangan dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Salam Sono ti Urang Wado. /SUMEDANG ONLINE Dalam sebuah ulasan Pers : Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sumedang banyak yang kekurangan gizi. Hal ini diketahui setelah dilakukan “general medical check up” terhadap 6 ribuan PNS. Jumlah ...
Sebuah website tentu mengharapkan jumlah pengunjung yang banyak. Apalagi untuk website Berita Harian Online seperti Sumedangonline.com , tentunya pengunjung menjadi prioritas utama. Alexa rank membantu kita memantau perkembangan website yang kita buat, 1 – 3 bulan pertama nilainya biasanya masih berkisar antara 5 – 4jt, namun seiring dengan content dan keyword yang digunakan menarik pembaca. Title yang disuguhkan oleh media online tentu harus bersifat unique. karena nilai unique itulah yang nantinya akan dipertimbangkan oleh Google sebagai searchengine nomor satu yang banyak dipakai oleh para peselancar. Meta Keyword tak kalah pentingnya untuk diisi, termasuk tag - tag nya diisi dengan keyword yang sesuai dengan Isi Berita. Tag yang asal - asalan dan tidak ada sangkut pautnya dengan isi content akan dianggap spam. Tag Sex , Free Sex , Free Download MP3 , memang menjadi banyak diminati para peselancar, tetapi jika content yang disajikan tidak membahas masalah tersebut, jangan dech. bikin malu - maluin aja. SumedangOnline memang berdedikasi untuk menjadikan website yang melayani berbagai lapisan masyarakat, pelajar (SD , SMP , SMU ), Mahasiswa dan Umum. Sehingga berita yang disajikan berimbang sesuai dengan Undang - undang pers yang berlaku. /SUMEDANG ONLINE Sebuah website tentu mengharapkan jumlah pengunjung yang banyak. Apalagi untuk website Berita Harian Online seperti Sumedangonline.com, tentunya pengunjung menjadi prioritas utama. Alexa rank membantu kita memantau perkembangan website yang kita ...
ISTIMEWA/SUMEDANG ONLINE Ya…, Kenapa tidak….! Adalah sebuah pertanyaan yang terlontar tatkala sering terjadi pemadaman listrik oleh PLN, akibat beban / kapasitas listrik tidak mencukupi kebutuhan pengguna, Bila kejadian tersebut hampir semua orang ...
ISTIMEWA/SUMEDANG ONLINE Bila dilihat dari letak geografis, wilayah Sumedang adalah merupakan daerah yang terletak jauh di atas permukaan laut (bukan dataran rendah), yang memiliki banyak pengunungan dan curah hujan yang cukup tinggi, ...
[caption id="attachment_1761" align="alignleft" width="267" caption="Wakil Bupati Sumedang"] [/caption] Sumedangonline – Jumat. KOTA—Dalam sambutannya sebelum pagelaran wayang Golek yang menampilkan dalang ternama Asep Sunandar Sunarya, Wakil Bupati Sumedang Taufiq Gunawansyah S.Ip. kembali menekankan harapannya, untuk mewujudkan Sumedang Puser Budaya Sunda (SPBS), yang nantinya diharapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sumedang. SPBS menurutnya harus menjadi semangat dan motivasi bagi orang sumedang. “Manawi engke sakedik dipedar ku kang Asep naon Makna jeung kudu kumaha dina raraga ngawudujudkeun udagan, aweuhan Sumedang Puser Budaya Sunda-téh pikeun kamajuan karaharjaan masyarakat Sumedang kapayuna. Anu bakal jadi sumangét keur urang Sumedang.” Ujar Taufiq dihadapan ribuan penonton yang memadati alun – alun Kabupaten Sumedang, Jumat (23/04). Lebih lanjut Taufiq menyebutkan, bahwa Pagelaran Wayang Golek tersebut sebagai penutup rangkaian acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumedang, dan merupakan perwujudan tasyakur binikmah warga Sumedang karena telah sampai pada usia ke-432, sebuah perjalanan yang panjang, menurutnya. “Kanggo motivasi urang sadayana kumaha sikeup urang warga sumedang tasyakur binikmah, kana parantos dugina yuswa kabupaten sumedang 432, lalakon nu kacida panjangna. Sakomodeui dangeut ieu urang sumedang ngabogaan hiji udagan haying nanjeurkeun Sumedang Puserna Budaya Sunda.”Ungkap Taufiq. Dalam kesempatan tersebut Taufiq pun menyampaikan salam baktos dari Bupati Sumedang H Don Murdono S.H yang tidak sempat menghadiri acara tersebut./SUMEDANG ONLINE [caption id="attachment_1761" align="alignleft" width="267" caption="Wakil Bupati Sumedang"][/caption] Sumedangonline – Jumat. KOTA—Dalam sambutannya sebelum pagelaran wayang Golek yang menampilkan dalang ternama Asep Sunandar Sunarya, Wakil Bupati Sumedang Taufiq Gunawansyah S.Ip. kembali ...
[caption id="attachment_1719" align="alignleft" width="274" caption="Peletakan Batu Pertama Induk Pusat Pemerintahan Kab. Sumedang"] [/caption] sumedangonline.com - KAMIS. KARAPYAK--“Memang kalo menjadi Kepala Daerah itu ngelmunya, klo ngga ngelmu Sangkuriang ya Bandung Bondowoso saya kira gitu, semalam itu harus jadi”, kelakar Bupati Sumedang Don Murdono S.H M.Si, ketika memberikan sambutan dalam Acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rencana Induk Pusat Pemerintahan (RIPP), di Karapyak Kelurahan Situ – Sumedang, Kamis (22/04). Bupati menyebutkan bahwa dalam masa kepemimpinannya ditemui tugas – tugas berat dengan banyaknya pembangunan yang spektakuler di Kabupaten Sumedang, seperti pembangunan waduk terlama dan terbesar di Asia Tenggara yaitu Waduk Jatigede. “Termasuk terbesar, dan terlama di dalam membangunnya itu ada di Kabupaten Sumedang, sudah 40 tahun tidak selesai – selesai strukturnya, waduk Jatige”ungkap Don. Namun demikian Don pun merasa bangga, karena menurutnya Pembangunan Waduk Jatigede dieranya sekarang dapat terbangun dan berjalan terus. Termasuk Rencana Induk Pusat Pemerintahan yang sudah direncanakan bertahun – tahun lamanya, dan baru dapat terrealisasikan dimasanya sekarang./SUMEDANG ONLINE [caption id="attachment_1719" align="alignleft" width="274" caption="Peletakan Batu Pertama Induk Pusat Pemerintahan Kab. Sumedang"][/caption] sumedangonline.com - KAMIS. KARAPYAK--“Memang kalo menjadi Kepala Daerah itu ngelmunya, klo ngga ngelmu Sangkuriang ya Bandung Bondowoso saya ...
[caption id="attachment_1729" align="alignleft" width="256" caption="Eka:Mustahil APBD Sumedang Mampu Danai RIPP"] [/caption] SumedangOnline.com - KAMIS. KARAPYAK--Eka Setiawan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, menyatakan bahwa pada Hari Jadi Sumedang yang ke-432 sudah sepantasnya Pemerintah Kabupaten Sumedang menjadikan momentum untuk berbenah diri, berikhtiar untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat menuju pelayanan prima serta meningkatkan ajen – inajen jatidiri bangsa dimana diantaranya diaktualisasikan dalam landmark Gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang yang representative , layak fungsi, dan tetap dapat mengepresikan tentang budaya “Dina Budaya Urang Napak Tina Budaya Urang Ngapak ”, hal tersebut terungkap dalam sambutannya di depan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, Jajaran DPRD Sumedang dan Undangan lainnya yang menghadiri Acara Peletakan Batu Pertama Induk Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang, Kamis (22/04) di Karapyak – Kelurahan Situ - Sumedang. Lebih lanjut Eka mengukapkan bawah Rencana Induk Pusat Pemerintah (RIPP) ini telah diimpikan, direncanakan, diusulkan dan diprogramkan sejak lama oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang. Ia, pun bersyukur Pemerintah Pusat melalui Tugas Pembantuan Dari Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri melalui Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2010, telah merealisasikan anggaran 42 Miliar untuk alokasi Review BED, Management Kontruksi, Penataan Lingkungan, Pembangunan Kantor Bupati, Sekretariat Daerah, dan Pendopo. “Tentu saja tahap pertama ini hanya sebagian kecil dari Rencana Keseluruhan Komplek Perkantoran Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang, yang perlu terus menerus diupayakan dengan sumber daya yang ada, agar lengkap dengan kantor SKPD yang lengkap lebih dari 30 bangunan, agar terbangun serasi dan terintegrasi” ujarnya. Eka, juga menyebutkan bahwa kebutuhan lahan untuk pembangunan RIPP dibutuhkan total 32Ha, namun sampai sampai saat ini baru terbebaskan 1/7, apalagi biaya fisik bangunan dan lingkungannya baru terealisasikan 1/10 dari kebutuhan selruhnya. “Kebutuhan Anggaran yang besar ini, mustahil dianggarkan dari APBD Sumedang”Ujar Eka. Beruntung, pada tahun 2010 ada penambahan anggaran untuk pembebasan lahan dari APBD Provinsi Jawa Barat senilai 10 M dan dari APBD Sumedang senilai 1M, ini ungkapnya; dapat membebaskan luas lahan 3,5 Ha. Eka, pun berharap mulai anggaran 2010 sampai 2013, tahun demi tahun tahapan pembangunan RIPP ini dapat berjalan dengan sempurna, dan dapat dipergurnakan secara paripurna./SUMEDANG ONLINE [caption id="attachment_1729" align="alignleft" width="256" caption="Eka:Mustahil APBD Sumedang Mampu Danai RIPP"][/caption] SumedangOnline.com - KAMIS. KARAPYAK--Eka Setiawan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, menyatakan bahwa pada Hari Jadi Sumedang yang ke-432 sudah sepantasnya Pemerintah ...
[caption id="attachment_1681" align="alignleft" width="263" caption="Mahkota Binokasih Diserahkan Pajajaran ke Sumedang. Photo:Istimewa"] [/caption] Sumedangonline - Rabu. BANDUNG--Diskusi Budaya dalam rangka menyambut 432 Tahun Kabupaten Sumedang di Gelar di Graha Kompas Jalan RE Martadinata Bandung, Selasa (20/04). Dalam diskusi tersebut diusulkan nama Ali Sadikin yang merupakan keturunan dari Sumedang untuk dimasukan dalam Daftar nama Pahlawan. Selain Bang Ali dalam diskusi tesebut juga diusulkan pula nama Pangeran Kornel (Kusumahdinata IX) sebagai pahlawan Nasional dan Inggit Garnasih (Istri Presiden RI, Sukarno) . Sejarawan dari Universitas Padjajaran; Prof. Dr. Nina Herlina L. mengungkapkan bahwa ketiga nama tersebu laik untuk diusulkan menjadi Pahlawan nasional dari Jawa Barat. Lebih jauh Nina mengharapkan masyarakat Sumedang yang didukung oleh Pemerintah Daerahnya harus dapat mendukung usulan pahlawan – pahlawan asal kota ‘tahu’ Sumedang tersebut. Meskipun menurutnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Juga menginginkan hal yang sama. Nina, pun merasa optimis dengan adanya dua provinsi yang mengusulkan satu nama langsung, menurutnya undang – undang yang baru tentang pahlawan nasional, provinsi tempat calon pahlawan lahir dapat mengusulkannya. Sementara itu tanggapan Bupati Sumedang Don Murdono , menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah Sumedang menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada para ahli. Lebih lanjut Don, beritikad untuk menjadikan Sumedang Sebagai Puser Budaya Sunda, untuk hal tersebu Pemerintah Daerah Sumedang telah mengeluarkan Peraturan Daerah No.113 tahun 2009 tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda. Ditinjau dari sejarah kerajaan – kerajaan di Pulau Jawa yang berakhir di Sumedang, selain itu menurut Don, di Sumedang terdapat Mahkota Binokasih Sanghyang Pake yang diserahkan Pajajaran ke Sumedang. Ini merupakan bukti fisik yang memperkuat Sumedang Sebagai Puser Budaya Sunda. Panitia Penyelenggara Diskusi Asep, ditemui saat berkunjung ke Radio eRKS (SumedangOnline) beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa, selain mengusulkan dinobatkan kedua Putra Daerah Sumedang sebagai Pahlawan Nasional, dia pun berharap Pemerintah Kabupaten Sumedang dapat mengapresiasikan khususnya nama besar Ali Sadikin Sebagai nama jalan di Sumedang. Ketika ditanya kenapa diselenggarakan di Bandung, panitia penyelenggara berkilah bahwa hal tersebut untuk meminimalisir biaya akomodasi, selain itu juga untuk memudahkan para pembicara yang sebagian besar merupakan tinggal di kota Bandung . Acara tersebut menurut Asep, sudah direncanakan sejak Desember tahun 2009. Dan tidak mengambil anggaran dari APBD Kabupaten Sumedang. "Kasihanlah klo mengambil dari APBD. Banyak Pengeluaran yang menggunakan APBD dalam memperingati HUT Sumedang"Ujarnya. Puncak diskusi sendiri akan berakhir pada tanggal 28 Mei 2010, dimana akan diselenggarakan pentas hiburan dan diskusi, bertemakan Gunem Catur Tentang Sumedang Puser Budaya Sunda, akan mengundang Acil Bimbo./SUMEDANG ONLINE [caption id="attachment_1681" align="alignleft" width="263" caption="Mahkota Binokasih Diserahkan Pajajaran ke Sumedang. Photo:Istimewa"][/caption] Sumedangonline - Rabu. BANDUNG--Diskusi Budaya dalam rangka menyambut 432 Tahun Kabupaten Sumedang di Gelar di Graha Kompas Jalan RE ...