• 18ºC, Sumedang
  • Salasa, 10 Sep 2024 | 6 Rabiul Awwal 1446 H
Karya : hadi

Sumedangonline, Dengan digulirkannya isu penguatan otonomi daerah (otda) sebagaimana diamanatkan dalam UU no.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan UU no.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah pusat telah mendorong dan memberikan kewenangan yang luas kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan pajak daerah, hal ini dipertegas dengan terbitnya UU No.28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Hal tersebut dikemukakan oleh sekretaris daerah Kabupaten Sumedang H. Atje Arifin Abdullah dalam sambutannya tertulis yang dibacakan oleh asisten administrasi setda sumedang Subagio pada acara sosialisasi Bea Perolehan Hak atas Tanah  dan Bangunan (BPHTB) selasa 14/12 di Aula Pemda Sumedang. Oleh karenanya, lanjut sekda, pemerintah kabupaten sumedang saat ini telah selesai membuat raperda tentang pajak dan retribusi daerah sebanyak empat buah, yaitu tentang retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, retribusi perijinan tertertu, serta pajak daerah yang hingga kini masih dalam proses evaluasi ditingkat propinsi. Dikatakannya dengan dilimpahkannya BPHTB ini, pemerintah daerah harus siap menerima konsekwensinya yang telah diatur dalam UU tersebut. “ untuk itulah, dimohon kepada para peserta sosialisasi agar dapat menyimak apa yang akan dikemukakan para penyaji sebagai bekal yang akan diaplikasikan diwilayahnya masing- masing. Sementara itu kepala dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah kabupaten Sumedang H. Zaenal Alimin mengatakan bahwa pemerintah kabupaten sumedang kini tengah bersiap- siap untuk menerima kewenangan yang tersurat UU No.28 tahun 2009 tersebut, salah satunya dengan menyelenggarakan sosialisasi ini. Lebih lanjut Zaenal, kepada para peserta sosialisasi diantaranya para camat, pejabat pembuat akta notaris serta para petugas kecamatan diharapakan bisa mengaplikasikan sebagai kewengan bidang perpajakan tersebut berikut aturannya. (wan)/SUMEDANG ONLINE

Sumedangonline, Dengan digulirkannya isu penguatan otonomi daerah (otda) sebagaimana diamanatkan dalam UU no.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan UU no.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan ...


sumedangonline, hari ini PMI Sumedang akan memberangkatkan tim ke Jogja untuk menyerahkan bantuan dari masyarakat untuk korban Bencana erupsi Gunung Merapi di Yogjakarta, tim yang berjumlah sebanyak 9 orang dimpin oleh Dr. Wan Suwandi, saat ditemui sumedangonline Titin staff PMI Sumedang menyebutkan bahwa keberangkatan tim ke Yogyakarta selain untuk menyerahkan bantuan juga untuk melihat kondisi terakhir pasca meletusnya Gunung Merapi. bantuan yang diberikan kebanayakan makanan ringan, Mie instan, beras dan alat pembalut wanita serta sejumlah uang.
/SUMEDANG ONLINE

sumedangonline, hari ini PMI Sumedang akan memberangkatkan tim ke Jogja untuk menyerahkan bantuan dari masyarakat untuk korban Bencana erupsi Gunung Merapi di Yogjakarta, tim yang berjumlah sebanyak 9 orang dimpin ...


sumedangonline, Bendahara sumedangonline Hadi Barkah bersama Dewan Pengawas Sumedangonline Hana Rukanajaya (kang Ari) menyerahkan bantuan bagi warga yang terkena korban bencana erupsi  Gunung Merapi Jogjakarta, bertempat di gedung PMI Sumedang diterima langsung oleh Titin Staff PMI Sumedang hari ini jum'at (10/12), Total bantuan yang di serahkan berjumlah Rp. 3.180.000, bantuan tersebut diperoleh dari berbagai elemen masyarakat yang peduli sebagaian besar yang dikoordinir oleh organisasi masa Buah Batu Corps (BBC) yang berjumlah Rp. 2.530.000 dan sisa nya sejumlah Rp.650.000, berasal sumbangan dari masyarakat lainnya yang datang ke radio Publik Lokal Sumedang eRKS./SUMEDANG ONLINE

sumedangonline, Bendahara sumedangonline Hadi Barkah bersama Dewan Pengawas Sumedangonline Hana Rukanajaya (kang Ari) menyerahkan bantuan bagi warga yang terkena korban bencana erupsi  Gunung Merapi Jogjakarta, bertempat di gedung PMI Sumedang diterima ...


[caption id="attachment_5283" align="alignleft" width="300" caption="Kegiatan HUT Korp Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-39 tahun 2010, Senin (29/11) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Foto:hadi"][/caption] SumedangOnline - Kegiatan HUT Korp Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-39 tahun 2010, Senin (29/11) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diwarnai dengan penyerahan satu unit Mobil Ambulance dari PT ASKES ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, dan defile seluruh unit KORPRI se-Kabupaten Sumedang. Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Sumedang Taufiq Gunawansyah S.IP bertindak sebagai Inspektur Upacara, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Kantor, Kepala Badan dan Seluruh jajaran KORPRI se-Kabupaten Sumedang, turut hadir pula pelajar dan TNI Polri. Dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Sumedang Taufik Gunawansyah, Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono,  mengajak kerja keras dan meningkatkan produktifitas birokrasi yang netral, Korpri, menurut Presiden telah berperan penting sebagai komponen utama pemerintahan yang saat ini dan kedepan para anggota  Korpri memiliki tugas sejarah, tugas untuk menyukseskan birokasi gelombang kedua. Ia-pun berpesan untuk para anggota korpri diantaranya tuntaskan pelaksanaan birokrasi dilingkungan masing- masing, lanjutkan tata pemerintahan yang baik, serta teruskan kedepankan semangat kebersamaan untuk bangsa dan Negara, lanjutkan pemberantasan tindak pidana korupsi kolusi dan nepotisme.(iwan/hadi Editor: Igun)/SUMEDANG ONLINE

[caption id="attachment_5283" align="alignleft" width="300" caption="Kegiatan HUT Korp Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-39 tahun 2010, Senin (29/11) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Foto:hadi"][/caption] SumedangOnline - Kegiatan HUT Korp Pegawai Republik Indonesia ...


Celempungan adalah grup musik yang merupakan bagian perkembangan dari celempung. Celempung sendiri merupakan alat musik yang terbuat dari hinis bambu yang memanfaatkan gelombang resonansi yang ada dalam ruas batang bambu. Saat ini celempung yang waditranya mempergunakan bambu masih dipertahankan di Desa Narimbang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang. Namun dalam celempungan, waditra celempungnya sudah diganti oleh kayu yang dibentuk ruang segi delapan yang hinis bambunya diganti dengan plat dari besi. Alat pemukulnya terbuat dari bahan bambu atau kayu yang ujungnya diberi kain atau benda tipis agar menghasilkan suara nyaring. Cara memainkan alat musik ini ada dua cara, yaitu a) cara memukul; kedua alur sembilu dipukul secara bergantian tergantung kepada ritme-ritme serta suara yang diinginkan pemain musik,b) pengolahan suara; Yaitu tangan kiri dijadikan untuk mengolah suara untuk mengatur besar kecilnya udara yang keluar dari bungbung (badan) celempung. Jika menghendaki suara tinggi lubang (baham) dibuka lebih besar, sedang untuk suara rendah lubang ditutup rapat-rapat Suara celempung bisa bermacam-macam tergantung kepada kepintaran si pemain musik. Untuk saat ini alat musik ini sudah jarang dimainkan , dalam ensambel celempungan perannya sudah diganti  dengan kendang dan kulanter. Selain waditra tersebut, dalam celempungan waditranya sudah ditambah dengan kecapi dan biola. Jadi kata celempu-ngan adalah kesenian celempung yang sudah ditambah dengan waditra lain. Katan “ngan” menganalogikan adanya penambahan fungsi waditra dengan maksud untuk membuat celempung lebih halus dan lebih bernada. Waditra celempung sendiri aslinya adalah alat yang tidak memliki nada baku, karena bunyi celempung keluar ketika alatnya dipukul pada pelat besinya, yang pada sebelum bunyi dihasilkan dengan cara memeukul hinis bambu, yang mana nadanya keluar sesuai dengan keinginan atau kepiawaian si penambuh waditra. Dalam celempungan, waditra kacapi dan biola adalah penuntun nada, dimana laras yang dipakai bisa jatuh pada salendro atau pelog, sedangkan dalam celempung nada yang dihasilkan bisa fleksibel yang kondisinya tidak dipatok oleh nada, bahkan celempung ini seringkali jatuh pada nada dimana tidak di salendro ataupun di pelog, nada tersebut sementara ini dinamakan nada timber, dia ada tapi belum terdeskripsikan dengan jelas, tapi jika hal ini di teliti lebih lanjut dia akan bisa memiliki nada yang mana alat yang dipakai bisa disesuaikan dengan keinginan si penabuh, karena bunyi yang dihasilkan dalam celempung sangat tergantung pada tipis tebalanya bambu yang dipakai. Adapun lagu-lagunya adalah seperti Galuh dan Maung Lugay, juga Kidung Rahayu. Dilihat dari perkembangan nada yang dipakai bisa di pastikan celempungan lahir sesudah musik celempung ada, hanya tepat masanya sampai hari ini belum bisa ditentukan kapan celempung lahir begitu juga celempungan, karena dalam sejarah seni pertunjukan belum ada sumber lisan ataupun tulisan yang merujuk hal ini. Maka kami rekomendasikan hal ini untuk bisa diteliti lebih lanjut oleh para ahli seni yang juga konsen terhadap seni pertunjukan, karena walau bagaimana pun celempung dan celempungan pada sekarang walaupun pelaku dan penikmatnya masih terbatas, bahkan seniman celempung sudah hampir punah, maka hal ini sudah selayaknya untuk bisa lebih diperhatikan lagi. Dan untuk pemerintah dukungan moril mapun materil terhadap perkembangan seni ini, seyogyanya juga bisa lebih besar lagi, karena hampir bisa di pastikan kalau seni ini adalah warisan tak ternilai dari para karuhun Sunda dimasa lampau dengan budayanya yang bersifat agraris, mereka sudah mampu untuk mengembangkan estetika bunyi yang dihasilkan oleh ruas batang bambu yang merupakan salahsatu cirri seni agraris. Dalam celempungan estetikanya semakin kentara karena inovasi penggabungan waditra kacapi dan biola yang nada-nadanya sudah terbentuk sempurna dalam dawai yang mengalun syahdu. Penulis : Endah Jubaedah Pemuda Pelopor Jawa Barat 2005 Bidang Pariwisata budaya asal Kab. Sumedang/SUMEDANG ONLINE

Celempungan adalah grup musik yang merupakan bagian perkembangan dari celempung. Celempung sendiri merupakan alat musik yang terbuat dari hinis bambu yang memanfaatkan gelombang resonansi yang ada dalam ruas batang bambu. ...


Kerambit merupakan jenis senjata asli Minangkabau Sumatera Barat, termasuk senjata khas andalan yang sangat berbahaya. Dalam aksen Minangkabau disebut “kurambik”. Pada masa dahulu, permainan senjata kerambit di Minangkabau hanya diwarisi oleh para Datuk atau kalangan Raja, tidak sembarang orang menguasai permainan yang dianggap rahasia dan hanya untuk kalangan tertentu saja. Dalam klasifikasi senjata genggam paling berbahaya, kerambit sebagai senjata mematikan menempati urutan kedua setelah pistol. Sabetan senjata kerambit bila mengenai tubuh lawan, dari luar memang tampak seperti luka sayatan kecil, namun pada bagian dalam tubuh bisa menimbulkan akibat yang sangat fatal karena urat-urat putus. Dan apabila mengenai perut, maka usus terpotong atau tercabik-cabik didalam. Disamping menjadi senjata khas Minangkabau, permainan senjata kerambit juga berkembang di Madiun Jawa Timur yang dalam aksen Jawa disebut dengan nama “kerambik”. Permainan senjata ini diajarkan oleh Ki Ngabei Surodiwiryo dalam permainan pencak silat Setia Hati (SH), yang didapatnya dari Gurunya yang bernama Datuk Rajo Batuah di Kampung Ampang Padang. Dan Datuk Rajo Batuah tersebut merupakan murid dari para Panglima Minangkabau yang disebut Harimau Nan Salapan. Di Madiun, permainan senjata kerambit ini menjadi senjata khas pencak silat Setia Hati. Ketika saya melakukan penelitian pencak silat Minangkabau pada tahun 2003 – 2005, jenis permainan senjata kerambit ini sudah hampir mengalami kepunahan. Di Padang, permainan ini bisa dijumpai di beberapa murid Ayah Darwis Rajo Putih pada Perguruan Pencak Silat Pauh dan juga pada seorang guru silat ternama di Nagari Nanggalo Padang bernama Musra Dahrizal Katik Jo Mangkuto (Mak Katik) yang berasal dari Padang Panjang. Dari pengalaman penelitian menggali sumber pencak silat Setia Hati selama 2 tahun dengan menjelajah hampir semua daerah di Sumatera Barat menemui guru-guru silat ternama di berbagai nagari dari darek (pegunungan) hingga pesisir (rantau), jenis senjata kerambit ini nyaris tak dikenal lagi baik bentuk senjatanya maupun cara memainkannya bahkan filosofinya. Kebanyakan para pendekar di Sumatera Barat menduga senjata kerambit itu adalah pisau surawik.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permainan senjata kerambit tersebut untuk masa sekarang sudah termasuk langka. Gambaran Umum Senjata Kerambit Jenis                : Terdapat 2 jenis yakni: model jantan dan betina. Sejata kerambit model jantan bentuknya besar, sedangkan yang model betina bentuknya kecil dengan ujung gagang berlubang tempat jari telunjuk mencengkram dan cenderung permanen. Ciri                   : Bagian luar dan dalam tajam, melengkung setengah lingkaran seperti kuku harimau dengan ujung runcing tajam. Design             : Bulan sabit Keistimewaan : Karena bagian luar dan dalam tajam, senjata ini sulit dilumpuhkan, kecuali harus menebas sampai putus kedua belah tangan. Khusus kerambit betina keberadaannya cukup tersembunyi dibalik tangan dan nyaris tak terlihat oleh lawan. Penggunaan    : Digenggam dan cukup tersembunyi dibalik tangan. Namun sebagai senjata

rahasia juga dapat digunakan pada telapak kaki atau diikatkan pada ujung rambut

yang panjang yang seolah-olah berfungsi sebagai tusuk konde. Cara Memainkan
  1. Menjadi sempurna jika dimainkan sepasang dengan 2 tangan posisi atas dan bawah secara bergantian kiri dan kanan. Maksudnya untuk menutup semua celah yang memungkinkan untuk bisa ditembus lawan. Sehingga dengan memainkan sepasang kerambit menjadi sebuah pertahanan yang sangat rapat dan kokoh yang sulit untuk ditembus atau dimasuki oleh serangan lawan yang bagaimanapun hebatnya.
  2. Dimainkan khusus untuk pertarungan jarak dekat atau rapat.
  3. Setelah ujung kerambit berhasil menembus tubuh lawan, dengan seketika harus dibalikkan atau diputar arah. Hasilnya akan tampak diluar seperti luka dengan robek kecil tetapi di bagian dalam organ-organ tubuh putus. Apabila menyangkut ditangan lawan, akibatnya akan sangat mengerikan yakni semua urat tangan putus terkelupas bahkan tangan bisa potong.
  4. Permainan senjata kerambit ini akan sangat ideal jika dimainkan dengan permainan silat Taralak (di pencak Setia Hati disebut Sterlak). Taralak dalam bahasa Minangkabau berarti “kabau”, sebuah langkah silat tanpa mengenal mundur, seperti langkah kerbau yang selalu merangsek maju dengan kedua tanduknya, hanya mengenal istilah hidup atau mati.
Riwayat Senjata Kerambit Senjata khas Minangkabau ini menjadi bagian terpenting yang tak dapat dipisahkan dari silat Minangkabau (silat Taralak). Keistimewaannya seperti kuku harimau (Minangkabau: inyik) yang setiap saat secara tiba-tiba keluar dari balik kaki dan tangannya pada saat menerkam atau memangsa lawan. Untuk itu harimau menjadi perlambang satria-satria atau Panglima Minangkabau. Dimainkan dengan sistem langkah silat Taralak, senjata ini bagaikan tanduk kerbau dan semangat bertarungnya seperti kerbau. Dalam riwayat Minangkabau, kerbau kecil orang Minang dapat mengalahkan kerbau besar milik Raja Jawa. Kerbau juga menjadi perlambang suku bangsa Minangkabau. Dalam pepatah Minangkabau dikatakan bahwa jika seorang pendekar atau satria belum menguasai kerambit, ibarat harimau tanpa kuku, ayam tanpa tajinya, burung tanpa paruhnya, gajah tanpa gadingnya, kerbau tanpa tanduknya. Filosofi
  1. Sepasang kerambit bila dimainkan, menggambarkan seekor kerbau yang menjadi lambang suku bangsa Minangkabau. Hal ini mengisyaratkan jati diri seorang satria atau pendekar Minangkabau yang sebenarnya.
  2. Sepasang kerambit bila disatukan, menggambarkan perlambang hati. Dan barangsiapa yang setia kepada hati sanubarinya atau dapat merasakan sumber dari rasa yang selalu menghadap kepada Tuhan, niscaya ia akan selamat lahir bathinnya dan sampai kepada tujuannya. Artinya mengandung nilai ketaqwaan. Namun, jika ingkar atau menyimpang dari hati sanubarinya, maka ia akan celaka karena perbuatannya itu. Hal ini digambarkan dari senjata kerambit yang tajam sisi luar maupun sisi dalamnya, dari luar mampu melindungi ancaman dan dari dalam juga dapat memberi kontrol diri karena jika menyimpang akan menjadi senjata makan tuan. Dengan demikian untuk meraih kemenangan atau tujuan, maka dalam memainkan senjata kerambit juga harus berpedoman pada hukumnya yakni menjalankan “langkah” dalam “jurus” yang benar, tidak asal melangkah dalam memainkan suatu jurus. Sebab langkah dalam jurus merupakan sebuah hukum dalam pencak silat. Jika menyimpang atau melanggar dari hukum itu, maka akan memperoleh akibat hukumnya atau tergelincir karenanya. Dalam pencak silat, ini apa yang dimaksud sebagai rohnya pencak silat itu sendiri.
  3. Dalam memainkan langkah kerambit, kerambit muncul dari sisi atau samping perut, tersembunyi disamping iga atau rusuk. Hal ini mengandung maksud:
    1. Kerambit ibarat tulang iga (bentuknya melengkung), mengingatkan kepada riwayat seorang wanita, sehingga wajib hukumnya untuk menempatkan wanita pada kedudukan yang terhormat mengingat kedudukannya sebagai seorang ibu. Dalam sistem adat Minangkabau, wanita memperoleh kedudukan yang sangat tinggi (matrilineal).
    2. Kerambit ibarat tulang rusuk, memperlihatkan bahwa organ-organ tubuh bagian dalam manusia terlindungi oleh rusuk yang dapat membentuk tubuh manusia memiliki alat pertahanan yang kokoh dan kuat. Jika tidak ada tulang rusuk, maka badan menjadi lemah. Rusuk berfungsi melindungi ancaman dari luar dan ancaman dari dalam agar organ bagian dalam tidak mudah keluar dari badan. Dibalik rusuk juga bersemayam hati atau sumber rasa.
Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya senjata kerambit itu adalah senjata yang berasal dari dalam tubuh manusia. Maka dalam pencak silat Minangkabau atau pencak silat Setia Hati (disingkat SH) merupakan satu kesatuan sistem yang tak dapat dipisahkan. Senjata yang ampuh adalah senjata yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Seperti yang digambarkan pada binatang kerbau yang memiliki tanduk yang kuat dan harimau yang memiliki kuku yang tajam, senjatanya binatang juga berasal dari dalam dirinya sendiri.
Oleh: Agus Mulyana * Penulis adalah Pemuda Pelopor Nasional 2007 Bidang Kebudayaan dan Pariwisata/SUMEDANG ONLINE

Kerambit merupakan jenis senjata asli Minangkabau Sumatera Barat, termasuk senjata khas andalan yang sangat berbahaya. Dalam aksen Minangkabau disebut “kurambik”. Pada masa dahulu, permainan senjata kerambit di Minangkabau hanya diwarisi ...


[caption id="attachment_4110" align="alignleft" width="216" caption="Formulir : Beberapa orang sudah mendapatkan Formulir Pendaftaran, Pembuatan SIM Kolektif. "][/caption] SumedangOnline - Pagi ini ratusan warga memadati Mapolsek Darmaraja, mereka berduyun - duyun mendaftarkan diri dalam program Pembuatan SIM Kolektif, acara yang diumumkan mulai hari kemarin tersebut mampu menjaring 235 orang pembuat SIM baru dan lama. Acara dimulai pukul 08.00 WIB, Kamis (19/08). Dalam kata sambutannya, Kapolsek Darmaraja Kompol Nana Sumarna, mengharapkan adanya kesadaran; khususnya untuk masyarakat Darmaraja, dalam berlalu lintas. Salah satunya adalah dengan melengkapi persyaratan berkendaraan menggunakan helm, ber-stnk, dan memiliki sim. Lebih lanjut Nana menyebutkan, selama dia bertugas di Polsek Darmaraja sudah kali ke-empat terjadi kecelakaan akibat  lalulintas. "Saya tidak mau warga saya melanggar lalu lintas",jelasnya. Sementara itu Aiptu Warsito, dari Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Sumedang lebih banyak memberikan penyuluhan dalam hal berlalu lintas, dan menyampaikan beberapa pasal yang dianggap perlu diketahui oleh Warga Darmaraja yang akan membuat SIM hari itu. Semula hanya akan menjaring 168 orang pembuat SIM, namun karena permintaan terus membludak, akhirnya pihak panitia memperlonggar sampai tercatat yang terakhir 235 orang. Ke-235 orang itu hari ini mengadakan Ujian Teori dan Praktek, "besok, akan dilanjutkan dengan sesi pemotoan dan pemeriksaan kesehatan di Sumedang",jelas Kaca anggota Polsek Sumedang saat ditemui di balai Desa Darmaraja.**(igun)/SUMEDANG ONLINE

[caption id="attachment_4110" align="alignleft" width="216" caption="Formulir : Beberapa orang sudah mendapatkan Formulir Pendaftaran, Pembuatan SIM Kolektif. "][/caption] SumedangOnline - Pagi ini ratusan warga memadati Mapolsek Darmaraja, mereka berduyun - duyun mendaftarkan ...


Diduga akibat pengaruh Alkohol pengemudi pickup, Hilman, menabrak mobil Jaguar dengan nomor polisi Z 8480 AA yang dikemudiakan Ade. Tepat di depan Griya Tanjungsari, Sumedang Kamis (29/07). Polisi Tanjungsari sejauh ini masih melakukan penyidikan atas kasus tersebut./SUMEDANG ONLINE

Diduga akibat pengaruh Alkohol pengemudi pickup, Hilman, menabrak mobil Jaguar dengan nomor polisi Z 8480 AA yang dikemudiakan Ade. Tepat di depan Griya Tanjungsari, Sumedang Kamis (29/07). Polisi Tanjungsari sejauh ...


Gedung Negara (sumedangonline.com 26/07) Proyek Jatigede harus dijadikan Pelajaran bagi semua bagaimana keterpaduan kita di dalam menganggarkan suatu proyek dalam proses pengadaan tanah ini sangat penting, Apabila Tidak diimbangi oleh sumber pembiayaan yang terus menerus (simultan) proses pembabasan lahan akan menimbulkan dampak sosial besar. hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Sumedang H. Atjje Arifin Abdulllah, SH, M.Si dalam sambutan menerima ketika menerima Para peserta Pendidikan dan Latihan Pimpinan (DIKLATPIM) angkatan ke 31 Pusdiklat IV BPN RI hari Senin 26 Juli di Gedung Negara. Hadir dalam kesempatan itu juga Asisten Daerah Ekonomi dan Pembangunan Drs. Sanusi Mawi dan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sumedang H. Ending Ahmad Sajidin serta Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sumedang Ir. Esti Prajoko, M,Si. Rombongan Peserta yang berasal dari Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota juga Kantor Wilayah se Indonesia sebanyak 37 orang peserta diterima oleh Pemerintah Daerah Sumedang bermaksud untuk mengadakan observasi lapang di Kabupaten Sumedang yang berlokasi di Desa Marongge, Desa Tomo Kecamatan Tomo, Desa Ciawitali Kecamatan Buah Dua dan Desa Cimarias Kecamatan Pamulihan, ini terungkap oleh Ketua Rombongan dari Pusdiklat BPN RI Ir. Nining Sri Wahyuni, MM. sementara itu Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Sumedang Ir. Esti Prajoko, M.Si mengungkapkan Program - Program strategis BPN di Kabupaten Sumedang diantaranya Kabupaten Sumedang di ditunjuk sebagai pilot projek untuk pelaksanaan penertiban tanah teridikasi terlatar yang lokasinya yaitu di Desa Gendereh Kecamatan Buah Dua Kabupaten Sumedang bekas HGU PT. AGROTAMA COCOBEF, juga menyampaikan kemajuan-kemajuan Kantor Pertanahan yang dipimpinnya seperti Program Reforma Agraria telah melaksanakan pensertifikatan tanah melalui program redistribusi tanah dari tahun 2004 sampai dengan sekarang, dan tahun 2010 pensertipikatan melalui Program tersebut sebanyak 700 bidang. dalam kesempatan itu pula Sekda membacakan Pidato Bupati Sumedang terkait masalah pertanahan mengatakan Rencana strategis dalam menunjang visi misi Kabupaten Sumedang dalam bidang Pertanahan diantaranya Pembebasan Lahan Mega Proyek Waduk Jatigede, Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (CISUMDAWU), Pengadaan Tanah untuk Bandar Udara yang terletak di perbatasan Kabupaten Sumedang dan kabupaten Majalengka, Pengadaan Tanah Rencana Induk Pusat Pemerintah (RIPP), Pengadaan Tanah Relokasi untuk warga Genangan Jatigede. Dalam kesempatan itu pula Sekretaris Daerah mengatakan bahwa terkait permasalahan proses pengadaan tanah yang merupakan inti dari pembangunan infrastruktur harus di sesuaikan dengan anggaran kebutuhan minimal proyek, ini semua di ambil dari beberapa kasus yang dialami oleh pemerintah kabupaten Sumedang dan dalam penanganan permasalahan pertanahan yang tidak mudah, perlu adanya koordinasi  yang baik antar instansi terkait, terlebih kasus Jatigede harus menjadi pelajaran dalam pengadaan Tanah, mengingat Proyek Jatigede ini merupakan Proyek terlama dari tahun 60-an sampai dengan sekarang masih dalam proses perencanaan sehingga menimbulkan dampak sosial yang diakibatkan pembiayaan yang tidak simultan. (SO.05/h_d)/SUMEDANG ONLINE

Gedung Negara (sumedangonline.com 26/07) Proyek Jatigede harus dijadikan Pelajaran bagi semua bagaimana keterpaduan kita di dalam menganggarkan suatu proyek dalam proses pengadaan tanah ini sangat penting, Apabila Tidak diimbangi oleh ...


Pengurus Karang Taruna (PKT) Kec. Darmaraja hari ini (Sabtu,10/07) mengadakan Turnamen bola voli antar Desa se Kecamatan Darmaraja, acara yang di selenggarakan selain dalam rangka menyambut HUT-RI ke 65 juga sebagai ajang seleksi pemain Tim bola voli Kecamatan Darmaraja untuk diikutsertakan dalam turnamen bola voli BUPATI CUP I yang akan dilaksankan serentak di 4 (empat) wilayah pada tanggal 21 – 23 Juli 2010 oleh Karang Taruna Kabupaten Sumedang. Kecamatan Darmaraja merupakan salahsatu tuan rumah dari empat wilayah dimana tempat yang akan diselenggarakan pertandingan babak penyisihan BUPATI CUP 1 Wilayah Darmaraja yang meliputi Kecamatan Darmaraja, Situraja, Cisitu, Cibugel, Wado, Jatinunggal dan Jatigede. Saat ditemui sumedangonline.com Ketua Panitia Kasman mengungkapkan pertandingan bola voli ini yang merupakan seleksi untuk bisa menjadi pemin inti kecamatan Darmaraja “Kami telah membentuk tim independent untuk menyeleksi para pamain, yang diharapkan tim ini bisa memilih pemain yang betul-betul bisa diandalkan” ungkapnya. Sementara itu Ketua Karang Taruna Ujang Dedi Suherlan yang turut menyaksikan mengatakan dengan adanya turnamen bola voli ini diharapkan bisa menjadi ajang pencarian bakat dan hobi juga hiburan bagi para pecinta olah raga bola voli di kecamatan Darmaraja. Dikatakan juga bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Karang Taruna Kecamatan Darmaraja yang di selenggarakan untuk tahun ini. “dari beberapa program kerja kami salahsatu nya bola voli ini”  ungkapanya. Lebih lanjut Ujang mengatakan bahwa panitia ini akan menjadi tolok ukur dalam menjalankan pertandingan BUPATI CUP 1 yang akan di selenggarakan di Kecamatan Darmaraja sebagai tuan rumah di babak penyisihan. Hadir dari kesempatan itu juga Wakil Ketua Pengurus Karang Taruna Kabupaten Sumedang Syahrizal didampingi pengurus mengungkapkan rasa bangga kepada Karang Taruna Kecamatan Darmaraja atas di selenggarakan pertandingan bola voli antar Desa di Kecamatan Darmaraja dan optimis terhadap penyelenggaran bola voli BUPATI CUP 1 dapat berjalan dengan sukses. Adapun hasil dari pertandingan bola voli antar desa di menangkan oleh Desa Tarunajaya setelah mengkandaskan Desa Darmajaya tiga set langsung dengan Skor 3-0. (SO,05)/SUMEDANG ONLINE

Pengurus Karang Taruna (PKT) Kec. Darmaraja hari ini (Sabtu,10/07) mengadakan Turnamen bola voli antar Desa se Kecamatan Darmaraja, acara yang di selenggarakan selain dalam rangka menyambut HUT-RI ke 65 juga ...


Install SUMEDANGONLINE MOBILE
| Advertorial