KOTA
“ayeuna hari terakhir kegiatan Apresiasi Seni Bahasa dan Sastra, tujuannya memilih atlet – atlet untuk dilombakan ditingkat provinsi sekaligus pelajaran bahasa dan sastra, jadi sejauhmana guru menyampaikan dan siswa mampu menyerapnya”, ungkapnya.
Ence menekankan bahwa meskipun judulnya apresiasi seni dan bahasa namun didalamnya terdapat beberapa kategori lomba seperti cipta puisi, cipta lagu dan melukis, sementara untuk sastranya ia menyebutkan kategori biantara (pidato bahasa sunda,red.), sajak, aksara sunda, dongeng bahasa sunda, dan pupuh.
Menurutnya pada tahun – tahun sebelumnya sumedang untuk tingkat provinsi diperhitungkan dalam apresiasi seni, “insyaallah, tahun kemarin juga banyak yang juara, jadi tidak muluk – muluk, jadi sekarang pengawas yang membina melalui gurunya”, jelasnya.
Sementara itu Kepala SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Amir, mengaku bangga dengan adanya kegiatan tersebut apalagi di dalamnya terdapat apresiasi sastra sunda, hal tersebut menurutnya dapat ngamumule bahasa sunda.
“ini kegiatan sangat bagus untuk ngamumule bahasa sunda, sesuai dengan Sumedang sebagai puseur budaya, karena kitakan sudah hampir lupa dengan bahasa sunda”, ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut SDN Sukamulya mengirimkan utusan untuk Membaca dan Menulis Aksara Sunda. Ia sangat berharap budaya Sunda disekolah terus dipacu untuk diterapkan agar cirri khas orang Sunda dapat dimiliki kembali.**
Sok lah urang ronjatkeun budaya sunda teh, komo ayeuna sumedang janten kota budaya…