[caption id="attachment_7472" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi. Photo:Ist"][/caption] JATINANGOR – Selain karena banyaknya pembeli, minimnya pakan disinyalir penyebab utama meroketnya harga domba menjelang hari Raya Idul Adha, itu terlihat di distok hewan yang dijual Paguyuban 30 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad). Pantauan sumedangonline, dengan banyaknya pembeli membuat Paguyuban tersebut terus menambah stok domba, para pembeli mengaku berasal dari Tanjungsari, Cileunyi, Cicalengka, dan Rancaekek Kabupaten Bandung. “Kami biasa mendapatkan pasokan domba dari peternak di Tanjungsari, Cileles, dan Kiarapayung. Sebelumnya, kami menyediakan 53 ekor domba tapi habis dibeli pemesan, karena masih ada waktu 5 hari lagi, kami tambah stok,” kata Dicke, Penanggung Jawab Pemeliharaan ternak pada Paguyuban tersebut. Dikatakan Dicky, omzet penjualan tahun 2011 ini meningkat dibanding pada Idul Adha 2010 lalu, jika pada Idul Adha 2010 lalu sepekan sebelum Idul Adha hanya mampu menjual 30 ekor domba, untuk tahun ini sudah lebih dari 53 ekor. Sementara itu ditanya tentang faktor kenaikan harga, Dicky mengaku, hal itu terjadi karena sulitnya mencari pakan,”Musim kemarau mengakibatkan para petani kesulitan dalam mencari pakan, kondisi itu berbeda dengan tahun lalu,” papar Dicky. Meski harga jual melonjak mulai dari Rp 1-1,8 juta, namun Dicky mengatakan, sejauh ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk membeli domba pada Paguyuban-nya.(/redaksi)/SUMEDANG ONLINE

Jelang Kurban, Harga Domba Meroket

Ilustrasi. Photo:Ist

JATINANGOR – Selain karena banyaknya pembeli, minimnya pakan disinyalir penyebab utama meroketnya harga domba menjelang hari Raya Idul Adha, itu terlihat di distok hewan yang dijual Paguyuban 30 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad).

Pantauan sumedangonline, dengan banyaknya pembeli membuat Paguyuban tersebut terus menambah stok domba, para pembeli mengaku berasal dari Tanjungsari, Cileunyi, Cicalengka, dan Rancaekek Kabupaten Bandung.

“Kami biasa mendapatkan pasokan domba dari peternak di Tanjungsari, Cileles, dan Kiarapayung. Sebelumnya, kami menyediakan 53 ekor domba tapi habis dibeli pemesan, karena masih ada waktu 5 hari lagi, kami tambah stok,” kata Dicke, Penanggung Jawab Pemeliharaan ternak pada Paguyuban tersebut.

Dikatakan Dicky, omzet penjualan tahun 2011 ini meningkat dibanding pada Idul Adha 2010 lalu, jika pada Idul Adha 2010 lalu sepekan sebelum Idul Adha hanya mampu menjual 30 ekor domba, untuk tahun ini sudah lebih dari 53 ekor.

Sementara itu ditanya tentang faktor kenaikan harga, Dicky mengaku, hal itu terjadi karena sulitnya mencari pakan,”Musim kemarau mengakibatkan para petani kesulitan dalam mencari pakan, kondisi itu berbeda dengan tahun lalu,” papar Dicky.

Meski harga jual melonjak mulai dari Rp 1-1,8 juta, namun Dicky mengatakan, sejauh ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk membeli domba pada Paguyuban-nya.(/redaksi)