SUMEDANGONLINE, LOMBOK – Satu buah excavator diturunkan untuk melakukan evakuasi korban Jamaah Salat Isya yang terjebak di dalam masjid yang roboh di desa Lading-lading, Kec Tanjung Kab Lombok Utara.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, sebelumnya aparat gabungan dan relawan setempat melakukan proses evakuasi secara manual untuk menyelamatkan korban yang tertimbun reruntuhan. “Korban saat itu sedang salat tiba-tiba atap masjid roboh akibat diguncang gempa 7 SR di Lombok Utara,” kata Sutopo, alat berat baru tiba sekira pukul 15.55 WIB.
Alat berat sudah datang untuk melakukan evakuasi korban jamaah sholat Isya yang tertimpa masjid roboh di desa Lading-lading, Kec Tanjung Kab Lombok Utara. Korban sedang sholat tiba-tiba atap masjid roboh diguncang gempa 7 sr di Lombok Utara. pic.twitter.com/Goh9LbN8Me
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) August 6, 2018
Hingga pukul 02.30 dini hari tadi, jumlah korban meninggal sudah mencapai 82 orang, 62 diantaranya dari kawasan Lombok utara yang paling berdekatan dengan lokasi gempa, ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempabumi.
Kepala BNPB Willem Rampangilei bersama jajaran BNPB telah tiba di Lombok Utara menggunakan pesawat khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma. Tambahan bantuan logistik dan peralatan segera dikirimkan. 2 helikopter untuk mendukung penanganan darurat dikirimkan. BNPB terus mendampingi Pemda, baik Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota terdampak. Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama BPDB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, SKPD, NGO, relawan dan lainnya terus melakukan penangan darurat. TNI akan memberangkatkan tambahan pasukan dan bantuan, khususnya bantuan kesehatan yaitu tenaga medis, obat-obatan, logistik, tenda dan alat komunikasi pada 6/8/2018 pagi.
Fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar. Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, permakanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya. Kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram akan diliburkan pada 6/8/2018 karena dikhawatirkan bangunan sekolah membahayakan siswa. Akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh petugas. ***