Lambat, Renovasi Alun-Alun Sumedang Diperpanjang 50 HK
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Minggu, 12 Jan 2020 22:59 WIB
SUMEDANG.ONLINE – Renovasi Alun-alun Sumedang yang rencananya akan menjadi kado pergantian tahun 2020, ternyata molor dari yang direncanakan. Peletakkan batu pertama renovasi Alun-Alun Sumedang dilakukan Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir, pada 5 September 2019 lalu, dan semula direncanakan selesai pada Desember 2019.
Bahkan menurut Project Manager PT Pilar Indo Sarana, Yaya Suyatman, pada wartawan menyebutkan pada 28 Desember 2019 renovasi telah mencapai 98 persen, dan akan kelar pada 29 Desember dan dilakukan Provisional Hand Over (PHO, Serah Terima Pertama, Red.) antara Kontraktor Pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ), pada 30 Desember 2019.
Dihubungi terpisah Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertahanan Sumedang melalui Kepala Bidang Tata Bangunan, Budiyana, tak menampik jika renovasi Alun-alun Sumedang terjadi perlambatan. Sehingga pihaknya kembali memberikan penambahan waktu (adendum) dengan jangka waktu 50 Hari Kerja (HK).
“Alhamdulillah sudah 100 persen walaupun ada penunggakan pekerjaan dan menurut Kepres itu bisa diperpanjang maksimal 50 hari kerja. Alun-alun itu, progres terakhir itu mencapai 98,8 persen jadi menyisakan 1,2 persen, satu pekerjaan. Pekerjaan itu hanya digapura, sama menunggu tumbuhnya rumput. Mudah-mudahan dalam seminggu ke depan total 100 persen sudah tercapai,” jelas Budiyana saat diminta tanggapannya.
Dikatakan Budiyana, salahsatu alasan molornya pekerjaan renovasi lantaran adanya pengubahan dari bahan, yang menyesuaikan bentuk masjid asli.
“Ornamen-ornamen yang arahnya klasik bentuk kubah masjid, jadi ada perubahan tambahan sedikit. Mudah-mudahan dengan beberapa waktu kedepan, dalam seminggu ke depan itu sudah dapat selesai,” imbuhnya.
Sementara itu pantauan di lapangan, seputaran Alun-alun Sumedang masih ditutup seng dan pekerjaan masih bercokol di dalam area Alun-Alun. Padahal pengerjaan renovasi yang berbiaya Rp 17 Miliar itu, tak hanya di dalam Alun-Alun tetapi hingga bagian depan halaman Gedung Negara tepatnya di sebrang Alun-Alun yang berbatasan dengan jalan ada ornamen yang seolah terintegrasi antara area Gedung Negara dengan Alun-Alun Sumedang. Tak hanya itu beberapa ornamen pendukung pun akan ada di sekitar Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang pagarnya sudah dirubuhkan, namun sejauh ini belum terlihat sesuai dengan gambar. ***IWAN RAHMAT***