SUMEDANG – AWD, 17 tahun mengalami trauma setelah diduga mendapat pengiayaan bersama tiga teman lainnya. Penganiayaan tersebut diduga dilakukan oknum seorang anggota dewan dan ayahnya yang merupakan seorang kepala desa di Kecamatan Wado.
“Anak saya sampai mengalami trauma setelah kejadian itu, dia takut keluar apalagi kalau ada kerumunan,” ujar Enung Nurlela, 38, selaku orangtua korban di kediamannya. Ahad, 11 Juli 2021.
Bahkan akibat luka lebam yang dialami korban, anaknya sempat mengaku sakit jika akan menengok.
Kepada sejumlah wartawan yang menyambangi kediamanya, dia menyebutkan kronologis kejadian. Pada saat itu dia yang akan pulang ke rumah setelah keperluan di Kota Sumedang mendapat telepon dari anaknya. Dia bilang jika mobil yang dikendarainya bersama dengan tiga temannya ditabrak oleh sebuah mobil Honda Jazz di daerah Agro, Kabupaten Garut.
“Saya saat itu minta pada anak saya agar diam di sana, dan menyuruh anak saya agar meminta KTP orang yang menabrak mobilnya. Saya bilang gitu, terus kata anak saya, iya mak iya. Dia juga bilang mobil yang nabraknya juga tidak bisa jalan, ban depannya katanya copot. Iya, iya ambil identitasnya, saya bilang gitu. Terus dia bilang, iya ini mobilnya Pak Kuwu,” ujar Enung.