Waspada akan terjadinya bencana di Kabupaten Sumedang. Kapolres Sumedang menggelar upacara Siaga Bencana dan Launching Kendaraan Siaga Bencana di Mapolres Sumedang. Kamis, 4 November 2021.

Istimewa/SUMEDANG ONLINE

Waspada akan terjadinya bencana di Kabupaten Sumedang. Kapolres Sumedang menggelar upacara Siaga Bencana dan Launching Kendaraan Siaga Bencana di Mapolres Sumedang. Kamis, 4 November 2021.

Kapolres Sumedang Launching Kendaraan Siaga Bencana

SUMEDANGONLINE, Mapolres: Waspada akan terjadinya bencana di Kabupaten Sumedang. Kapolres Sumedang menggelar upacara Siaga Bencana dan Launching Kendaraan Siaga Bencana di Mapolres Sumedang. Kamis, 4 November 2021.

“Sebagai negara yang berada di daerah rawan bencana, baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam dan juga oleh ulah manusia, kejadian bencana di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Sampai saat ini kita masih banyak kelemahan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, namun diharapkan mampu untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana. Sehingga dapat mengurangi tingkat risiko dari suatu bencana,” ujar Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto yang amanatnya yang dibacakan Waka Polres Kompol Asep Agustoni.

Dikatakan dia, dengan semakin meningkatnya intensitas bencana dan keragamannya maka upaya penanggulangan bencana perlu ditangani secara komprehensif, multi sektoral, terpadu dan terkoordinasi antara pemerintah dan steak holder lainnya.

Ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah Nasional Tahun 2010-2014, dinyatakan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi bagian dari prioritas pembangunan nasional yaitu Prioritas Nomor 9 dengan substansi inti lingkungan hidup dan pengelolaan bencana.

“Khusus mengenai pengelolaan bencana ini lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan penanggulangan bencana yang pertama penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko serta penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan. Yang ke dua pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai dilokasi yang rawan dari bencana di wilayah Kabupaten Sumedang,” imbuhnya.

Belajar dari pengalaman menghadapi berbagai kejadian bencana di Kabupaten Sumedang, ujar Kapolres, maka dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terencana dan terintegrasi, sehingga pengelolaan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, kabupaten sumedang yang memiliki kondisi sosio-geografisnya dari pegunungan, memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi khususnya angin kencang, hujan deras, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Hal ini perlu diantisipasi dengan langkah langkah pencegahan penanggulangan bencana yang bisa meminimalisasi jatuhnya korban jiwa maupun materiil.”

“Momentum apel kesiapsiagaan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan seluruh personel dan kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya. Serta keterpaduan unsur lintas sektoral dan masyarakat yang turut peran aktif dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam.”

“Hal ini perlu menjadi perhatian dan kesiapsiagaan kita, baik personel, peralatan, alsus, dalam mengantisipasi terjadinya bencana untuk mengurangi timbulnya korban jiwa maupun materiil”.

Disamping itu, sebut Kapolres, dalam penanggulangan bencana perlu dipahami filosofi dari penanggulangan bencana yaitu pengurangan risiko bencana yang berupaya menjauhkan rakyat dari bencana,menjauhkan bencana dari rakyat, dan living harmony with disaster atau bisa disebut sebagai hidup berdampingan dengan bencana.

Kapolres dalam kesempatan tersebut juga melaunching dua kendaraan siaga bencana untuk mempercepat mengantisipasi bencana alam yang berada di wilayah Sumedang. ***