SITURAJA, Hama merah atau Tungro menyerang tanaman padi di Sumedang, Jawa Barat. Produksi petani pun berkurang hingga 50 persen akibat serangan hama ini. Petani kian gigit jari karena harga gabah turun lagi.
Mei seharusnya menjadi bulan yang dinanti oleh para petani di Kecamatan Situraja, Sumedang, Jawa Barat. Namun kali ini mereka tidak bisa menikmati hasil panen akibat serangan hama merah atau tungro. Dari satu hektare sawah, seorang petani hanya bisa membawa pulang 1,5 ton padi. Padahal biasanya hasil panen petani di Situraja bisa mencapai tiga ton per hektare. Alhasil, mereka pun kebingungan untuk membiayai kebutuhan hidup yang kian tinggi.
Petani di Sumedang, Sumarsih, mengatakan bahwa hama merah atau sesamia inferen mulai menyerang saat padi berumur 14 hingga 21 hari. Awalnya hama penggerek itu tumbuh di akar dalam tanah dan menyebar hingga pucuk daun. Akibatnya tanaman pun mati sebelum tumbuh bulir padi.
Tak hanya produksi padi yang merosot tajam, para petani pun dihadapkan pada masalah harga gabah kering yang terjun bebas. Saat ini, satu kilogram gabah kering dihargai Rp 3.300 per kilogram. Jauh dari harga normal yang mencapai Rp 4.200 hingga Rp 4.500 untuk satu kilogram. Tak heran jika para petani, salah satunya Usa Sutisna, merasa dipermainkan dengan harga gabah yang fluktuatif.
Turunnya produksi padi sangat disayangkan, apalagi Sumedang tercatat sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat. Produksi padi sempat mencapai 467 ribu ton pada tahun 2009. Sumedang termasuk kabupaten yang mendapatkan penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), karena saat itu mampu meningkatkan produksi padi lebih dari lima persen.(TOW/ULF/www.berita.liputan6.com)
sumber : www.berita.liputan6.com