WADO
Saat ditemui sumeks, Senin (09/05) siang tadi, Enes sedang menggendong anaknya Noviyah (7), sambil menjemur padi dihalaman rumahnya, kegiatan tersebut dilakukannya bersama orangtuanya Encar (60), sementara suaminya Cece Sahman, merantau ke Kalimantan sebagai pekerja serabutan.
Warga di RT 01 / 03 Dusun Bojong salam, Desa Padajaya, Kecamatan Wado itu bercerita banyak tentang harapannya untuk mengobati anaknya sampai sembuh total, berbagai upaya untuk pengobatan terus diupayakan, namun hasilnya nihil.
Pada usia 6 bulan, Noviyah sempat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, pada waktu itu Noviyah balita, tangannya karékéd, serta sulit buang air besar.
“hilap deui nya sabaraha lami di RSUD Sumedang-téh, lamun teu lepat harita abdi séép waragad dugi Rp 5 jutaan”, ungkapnya.
Biaya sebesar itu, bukan ia dapatkan dari bantuan pemerintah, tapi murni keluarganya yang mengusahakan meski terbilang tidak mampu.
Usahanya untuk mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) saat itu melalui punduh (kepala dusun,red.) Bojongsalam, kandas, karena saat bersamaan, kepala Desa Padajaya saat itu, Cucu Suminar, tengah divonis.
Hingga saat ditemui kemarin, baik Enes maupun Encar sangat berharap banyak adanya bantuan dari Pemerintah, untuk meringankan beban biaya perawatan anaknya yang hingga kini masih tidak berjalan, bicara tidak jelas dan susah buang air besar.
“ayeuna mung berobat jalan, éta ogé lamun sesah miceun, sok karunya dugi ka nangis – nangis lamun hoyong miceun téh”, jelasya.(cr4/igun)