GANEAS – Sejumlah kepala desa di Kecamatan Ganeas mulai gerah dengan belum cairnya Alokasi Dana Desa (ADD) selama 2 dari 3 priode yang dijanjikan. Seperti dituturkan kepala Desa Sukawening, Bahim (41) kepada sumedangonline.com di kediamannya, Rabu (06/07) kemarin.
Menurutnya selama ini pembangunan infrastruktur di wilayah kerjanya sebagian besar mengandalkan dari ADD, termasuk baru-baru ini pihaknya membangun kantor kepala desa yang cukup megah, selain itu juga dibangun gapura, dan tembok penahan tanah yang bersumber dari pinjaman pihak ketiga.
“Berkaitan dengan Alokasi Dana Desa tahun ini saya juga merasa kesal, saya selaku salah seorang pengurus APDESI Kabupaten Sumedang juga bingung, kemarin-kemarin kan para kepala desa mau melakukan unjukrasa berkaitan dengan tidak cair-cairnya ADD, ya kalau misalkan selama bulan ini tidak cair-cair saja, itu terserah kepala desa saja, mau unjukrasa silakan, saya moal ngahalang-halang,”papar Kades yang juga menjabat Sekretaris I APDESI Kabupaten Sumedang dan Ketua APDESI Kecamatan Ganeas.
Sebelumnya menurut pengakuannya, ada beberapa kepala desa yang terang-terangan akan melakukan unjukrasa, namun kala itu masih dapat dicegah, sayangnya hingga berita ini diturunkan kapan pencairan ADD belum dapat dipastikan.
Ia bahkan memandang pemerintah seakan-akan mempersulit pengajuan anggaran ADD tersebut, padahal sebelumnya dalam sosialisasi ADD di wilayah empat Sumedang, desa hanya tinggal mengajukan proposal, pada kenyataannya, proposal tersebut bolak-balik di kecamatan.
“Kadangkala banyak kepala desa yang berpikiran ada tidak sih dana ADD di kabupaten Sumedang itu, kok sepertinya pabaliut,” tanyanya.
Sebagai salahsatu pengurus APDESI baik ditingkat kecamatan maupaun kabupaten, dalam minggu-minggu ini dirinya akan mencoba mempertanyakan kembali mengenai kejelasan ADD pada pihak terkait. “Kalau dananya sudah ada segera cairkan, kalau tidak jangan harap. Karena sudah beberapa kali APDESI berkunjung ke dinas intansi terkait,” ungkapnya.
Ia hanya berharap, Pemerintah Kabupaten Sumedang dapat mencairkan segera ADD maksimal pada akhir bulan ini.”Saya berharap pemerintah kabupaten Sumedang untuk memperhatikan masalah ADD, dan dapat dicairkan dalam bulan-bulan ini, kalau tidak cair saja jangan koordinasi lagi dengan saya. Saya tidak mau lagi dipanggil ama pihak anu, dinas anu. Silakan aja langsung ama desa-desa ,”tandasnya.
Dengan dicairkannya ADD selama 3 priode, dia menilai sepertinya pemerintah sudah tidak percaya dengan para kepala Desa, padahal jika dibandingkan dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), untuk ADD pengawasannya lebih ketat.(igun gunawan)