
SITURAJA – Hujan dengan intensitas tinggi mengancam terjadinya longsoran tanah dari tebing setinggi 10 meter di jalur jalan menuju Desa Wanakerta, Kecamatan Situraja, tepatnya di KM 3 Situraja. Menurut keterangan warga yang melintas jalan tersebut, beberapa waktu lalu sempat terjadi longsoran yang menimbun bahu jalan tersebut.
“Kejadiannya kalau tidak salah malam hari, dan sempat tidak dapat dilalui kendaraan karena tanah dari tebing setinggi 10 meter menutup bahu jalan,” ujar Iwan warga Desa Situraja Utara, ditemui Sumeks di lokasi bekas kejadian, Kamis (15/03).
Dikatakan Iwan, saat terjadinya longsor itu dirinya akan menuju ke Desa Wanakerta, namun niatnya diurungkan karena kendaraan tidak bisa melintas, padahal dikatakannya, ia kerap berbisnis hasil bumi dari Desa di ujung utara Kecamatan Situraja itu. “Waktu itu saya tidak sempat melanjutkan perjalanan, karena timbunan longsor, menutup seluruh bahu jalan apalagi waktunya sudah malam,” imbuhnya.
Pantauan Sumeks kemarin, sedikitnya ada empat titik yang patut diwaspadai pengendara yang melintas kawasan tersebut, satu diantaranya sudah longsor, bekas timbunan dari longsor beberapa waktu lalu saja, masih menumpuk di bahu sebelah kanan dan kiri jalan.
Seorang pelajar SMA yang melintas kawasan itu mengaku, jika hujan tiba, merasa ketar-ketir melintas kawasan yang sedikit berkelok-kelok itu. Lain dari itu, menurut pengendara sepeda motor Mio itu, bekas timbunan longsor kerap terbawa ke bahu jalan dan menyebabkan jalan licin.
“Harus ekstra hati-hati saja kalau melintas di sini, bagi saya yang setiap hari melintas kawasan ini, inginnya pemerintah dapat membuat Tembok Penahan Tanah (TPT), karena kalau melihat kontur tanahnya, saya khawatir terjadi longsor susulan,” ujar Asep.
Di tempat terpisah, Kepala Desa (Kades) Wanakerta, Dede Romat R, membenarkan tentang pernah terjadinya longsor di wilayah Desa-nya. Keterangan Dari Kades, longsor terjadi sekitar 3 minggu lalu, namun persisnya dia mengaku lupa.
“Hanya memang waktu itu terjadinya sore hari, akibat hujan cukup deras. Tanggal pastinya saya lupa lagi, tapi ada sekitar 3 minggu lalu,” paparnya.
Dikatakan Kades, proses evakuasi longsoran di KM3 Situraja menuju Pamulihan itu, dikerjakan warga dengan peralatan seadanya hingga pukul 21.00 malam. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor tersebut, hanya aktivitas masyarakat sempat terganggu hingga 5 jam.
“Memang jalur ini, jalur yang aktif, karena lalu lalang kendaraan terutama truk pengangkut hasil bumi dari Desa Wanakerta kerap melintas,” imbuhnya.
Menurut Kades, longsor di lokasi yang sama memang kerap terjadi, tahun lalu longsor juga sempat terjadi, ia mengira tanah merah di lokasi itu tidak dapat menahan volume air yang tinggi. Sementara untuk perbaikannya sendiri, rencanya akan diajukan tahun ini.(ign)