Kurang Perhatian Pemkab, Perses Tidak Maju
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Rabu, 7 Mar 2012 08:34 WIB
TAK banyak bakal calon pemimpin Sumedang yang akan bertarung pada Pilkada 2013 mendatang, melirik bidang pemuda, olahraga dan wisata, atau setidaknya memberikan masukan riil, tentang berbagai potensi yang dapat dikembangkan dari bidang itu untuk kemajuan Sumedang yang akan datang.
Oom Supriatna, begitulah nama kali pertama yang dilontarkannya saat Sumeks menyambangi rumahnya di Kampung Cicadas, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Darmaraja, Jumat (2/3). Pria berusia 51 tahun ini dengan ramah meluangkan waktu diwawancara Sumeks, meski jadwalnya saat itu terbilang padat.
Hujan yang turun usai shalat Jumat, membuat kami lebih leluasa bercengkrama. Dalam satu kesempatan, pria yang aktif sebagai Ketua Barisan Anak Sunda Muda Indonesia (BASMI), mengaku prihatin dengan perkembangan pembangunan Sumedang, lebih spesifik dia menyayangkan Perses (Persatuan Sepakbola Sumedang) tidak mampu berkembang.
Keterpurukan Perses saat ini, menurutnya, akibat kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Dinas terkait.
“Kelihatannya Pemkab Sumedang sekarang, terutama Dinas terkaitnya, tidak punya niat untuk memajukan sepakbola, padahal olahraga di Sumedang itu ada dua yang seharusnya dikembangkan karena sangat bagus potensinya, yakni Sepakbola dan Pacuan Kuda,” papar suami dari Cucu Martini (48) beropini.
Pria yang kerap disapa Oom itu mengatakan bukti riil-nya untuk memajukan persepakbolaan di Sumedang adalah dengan membangun lapangan sepakbola di Bukit Golempang, Desa Citatah, Kecamatan Darmaraja, sebagai ajang latihan masyarakat setempat.
“Saya inginnya membangun lapang sepakbola, kalau yang sekarang itu kecil.
Sedang kalau di Golempang, Desa Citatah, itu dapat dibuat lapangan sepakbola dengan skala Nasional, karena tanahnya memadai. Dan saya sudah mulai membangunnya, bukan hanya wacana. Saya sudah meratakan tanah, untuk dijadikan lapangan sepakbola, karena saya punya cita-cita untuk memajukan Sumedang. Diantaranya bagaimana Sumedang untuk dapat berbicara minimal di tingkat Provinsi Jawa Barat, salahsatunya adalah olahraga sepakbola itu,” ungkap ayah dari Budi Aripin TE (26), Barkah Alfi Sadikin (20), Berry Firdaus (18), dan Billy Nurrochman (13) tandas.
Sumedang, menurutnya, bahkan memiliki banyak potensi untuk memajukan dunia sepakbola, namun sejauh ini belum dapat dikelola dengan baik oleh Pemkab Sumedang, sehingga potensi-potensi yang ada di masyarakat itu tidak tergali. Padahal, menurutnya, Sumedang pernah melahirkan bintang sepakbola berbakat, sebut saja Jafar Sidik.
“Potensi Sumedang banyak. Saya pun kagum dengan namanya Jafar Sidik yang telah mengharumkan nama Sumedang, bagaimana pun figur sepakbola di Sumedang tidak terlepas dari Jafar sidik, dan itu perlu diperhitungkan. Kenapa Pemkab Sumedang, tidak mencetak Jafar Sidik Jafar Sidik baru,” ungkapnya.
Pria yang mengaku sudah mempunyai dukungan lebih dari 30 ribuan KTP itu menyebutkan, untuk memajukan Sepakbola di Sumedang, harus ada terobosan-terobosan baru untuk mencari bibit, salahsatunya dengan penyelenggaraan kompetisi berbasis usia. Selain itu Pemkab juga harus mampu menerapkan kurikulum sepakbola sebagai pilihan wajib di Sekolah.
“Bisa saja kan untuk menjaring bibit-bibit itu kita mengadakan opentournament antar SD, SMP, nanti yang usia sudah diatas 17 tahun kita rekrut ke Perses Junior, kemudian Pemkab membantu untuk menyekolahkan mereka, disekolah sepakbola,” lanjutnya.
Ditanya darimana biaya untuk penyelenggaraan semua itu, Oom, menandaskan Pemkab Sumedang harus dapat meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) karena nantinya, semua kegiatan akan dibiaya dari APBD Sumedang.
Salahsatu upaya untuk peningkatan PAD Sumedang, dengan membangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ia sangat yakin dengan pengelolaan yang tepat dari BUMD, maka dalam 2 tahun kedepan Sumedang PAD-nya akan meningkat.
Potensi lain yang diyakininya dapat meningkatkan PAD Sumedang, dari sektor Jasa Pariwisata, salahsatu yang dia lirik, berdirinya Mega Proyek Jatigede.
Namun, itu hanya sebagai salahsatu umpan wisatawan, justru dia sendiri akan mengembangkan pariwisata pacu kuda.
“Untuk pacuan kuda lapangan Ketib sekarang sudah tidak memadai, nanti akan saya pindahkan ke Golempang, karena di sana (Golempang) dapat membuat prospek daerah wisata, seperti melihat Jatigede, bisa juga digunakan sebagai offroad, itu semua bisa menyedot pariwisata, dan menarik sponsor-sponsor yang banyak, imbasnya akan dapat meningkatkan PAD Sumedang,”pungkasnya.(ign)