TANJUNGKERTA, SUMEDANGONLINE — Ada kabar baik bagi para orangtua siswa. Pemerintah Kabupaten Sumedang, mulai melakukan ujicoba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di dua sekolah. Diantaranya SMAN Tanjungkerta dan MA Al-Mustofa di Kecamatan Pamulihan.
Dimana sebelumnya, kedua sekolah tersebut mengadakan simulasi penerapan protokol kesehatan. Dan dua sekolah itu, dipilih dengan melihat wilayah atau zonasi dari penyerbaran covid-19.
Seperti dikatakan Bupati Sumedang Dr H Dony Ahmad Munir saat mengecek ujicoba pelaksanaan KBM tatap muka di SMAN Tanjungkerta, Rabu 7 Oktober 2020. Untuk ujicoba KBM tatap muka di SMAN Tanjungkerta itu, dia memastikan dari kesiapan sarana, SOP dan prokes.
“Tadi saya cek satu-satu, mulai dari bagaimana siswa datang, jaga jarak, di-thermal gun dan bahkan ada 20 tempat cuci tangan yang sudah rapih, alhamdulillah,” kata bupati saat meninjau SMAN Tanjungkerta bersama Disdik, KCD Disdik Wilalah 8 Provinsi Jabar, Dinkes serta Camat Tanjungkerta.
Untuk tahap pertama ini, kata bupati, SMAN Tanjungkerta akan memasukan dulu sebanyak 100 siswa untuk KBM tatap muka. Di dalam kelas, siswa yang KBM dibatas hanya setengah dari kapasitas yang ada. Dan untuk sisanya, siswa masih belajar secara daring dari rumah.
“Jadi guru di kelas itu mengajar setengahnya, dan setengahnya lagi live bagi siswa di rumah melalui zoom. Dan pada tahap pertama ini baru 100, kelas satu. Nanti kalau berhasil dan dievaluasi dulu, ada tahap keduanya. Itu ningkat lagi, dengan tetap patokanya setengah dari kapasitas tempat yang ada di SMAN Tanjungkerta,” jelasnya.
Namun untuk memulainya, akan diputuskan pihaknya setelah menggelar rapat dengan gugus tugas pada besok 8 Oktober 2020. Mengingat juga tentang penyebaran kasus covid-19. Termasuk di Tanjungkerta yang dalam tujuh bulan terakhir tidak ada kasus dan masuk zona hijau.
“Dalam tujuh bulan terakhir ini Tanjungkerta tidak da kasus. Tapi baru kemarin ada satu (kasus) namun mudah-mudahan dapat segera baik. Tapi overall sudah siap, kolaborasi dari dinas kesehatan juga bagus. Dan bahkan UKS juga sudah standar yang bagus. Jadi tahap-tahapnya sudah detail. Dan untuk memonitornya ada gugus tugas, di kabupaten ada dari dinas pendidikan dan juga bisa dimonitor oleh gugus tugas kecamatan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN Tanjungkerta Jajat Sudrajat mengatakan dalam ujicoba KBM tatap muka itu, pihaknya sudah melakukan persiapan selama tiga bulan.
“Mulai dari tempat cuci tangah, masker yang dibagikan kepada siswa dan juga face shield serta membuat sosialisasi melalui youtube berupa film pendek agar mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya.
Namun untuk ujicoba KBM tatap muka itu, pihaknya hanya melakukan sebanyak 20 persen dari jumlah siswa yang ada. Sebab harus melihat dulu progres yang akan dijalankan nanti.
“Sebenarnya kita diizinkan melakukan tatap muka dengan 50 persen dari jumlah siswa. Tapi perlu dilihat dulu apakah kondusif atau tidak, dan kita juga perlu evaluasi,” sebutnya.
Untuk pelaksanaan KBM tatap muka itu, hanya dilangsungkan selama empat jam dalam sehari, tanpa istirahat. Dan untuk para guru yang akan mengajar tatap muka, sudah dilakukan swab test dengan hasil negatif.
“Tidak ada kantin, jadi siswa harus bawa makanan sendiri dari rumah, dan siswa boleh makan saat belajar nantinya,” tukasnya. ***