SMPN 8 SUMEDANG – SMP Negeri 8 Sumedang menyediakan teknologi informasi untuk mendukung 40 persen belajar virtual disaat pandemic Covid-19. Sesuai dengan tujuh strategi komplementer Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.
Salahsatunya dikatakan Kepala SMP Negeri 8 Sumedang, Asep Jamiat dengan memanfaatkan website pembelajaran jarak jauh yang sudah disediakan oleh pemerintah.
“Memang sudah disediakan untuk pembalaran dari itu. Yang pertama ada belajar.id, dan ibu guru bisa mengakses materi pembelajaran tugas-tugas dan sebagainya sesuai dengan belajar.id. Ada juga di kemendikbud.go.id,” ungkap Asep Jamiat. Senin, 18 Januari 2021.
Selain itu pihaknya pun berencana akan menggunaka aplikasi e-learning sendiri. “Kami berencana menggunaka e-learning, kami menyediakan domain khusus kita sewa ke vendor dan itu bapak dan ibu bisa mengakses terkait upload tugas, download nilai yang dikerjakan para siswa. Jadi ini mungkin tidak 100 persen dilaksanakan, tapi paling tidak kami berupaya untuk bisa melaksanakan bagaimana anjuran dari disdik terkait dengan aturan 40 persen belajar virtual itu,” imbuhnya.
Tak hanya itu pihaknya juga siap memberikan layanan konsultasi pada orangtua siswa selama belajar siswa di rumah.
“Dalam menyikapi bagaimana belajar dalam kondisi pandemi saat ini. Jadi, kami tadi berkumpul bagaimana menyiapkan, terutama untuk melayani konsultasi belajar siswa di rumah yang dibantu orangtuanya. Dalam artian, kami menyadari bahwa orangtua, mungkin banyak kesulitan di dalam mendampingi anak-anaknya dalam masa belajar ini. Dalam hal ini kami mungkin menyediakan waktu bagaimana supaya secara psikologis orangtua bisa terbantu dengan pelayanan yang diberikan oleh kami itu,” jelasnya.
Pihaknya pun berencana setelah masa PSBB berlalu akan mengundang para orangtua siswa untuk diajak berkonsultasi berkaitan dengan kendala-kendala yang mereka hadapi selama proses pembelajran ini.
“Untuk di SMPN 8 sesuai dengan Surat Edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang terkait dengan tujuh strategi belajar komplementer virtual kami bukan berarti kesulitan tapi yang sudah kami laksanakan terkait dengan kemampuan ortu di dalam menyediakan fasilitas itu. Jadi kami, di dalam hal ini menyikapi agar empat puluh persen belajar virtual itu dapat terlaksanakan kami menggunakan beberapa laman,” pungkas dia. ***