SUMEDANGONLINE, Cimanggung: Anggota DPRD Sumedang dari Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Sumedang, Asep Kurnia, acungi jempol terhadap pengelolaan Objek Wisata Patambon di Desa Cimanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
“Sangat bagus, ide kreatif pak kepala desa ini patut diacungi jempol,” ujar Asep Kurnia disela Reses ke Desa Cimanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Pria yang karib disapa Akur itu pun berharap, pembangunan infrastruktur dan kepentingan masyarakat menjadi prioritas utama kepala desa agar mennyiptakan pemerataan pembangunan di tiap tiap wilayah sampai warga pelosok menikmati program bantuan dana desa ini.
“Sebab beban berat untuk mengurus desa saja ada 20 ribu penduduk, ditambah luas wilayah 730 ha. Namun masih bisa mengelola hutan bahkan jalannya sudah bagus. Ini prestasi ditengah pandemi Covid 19 ini,” imbuhnya.
Kepala Desa Cimanggung Yayat Hidayat menyebutkan wisata Alam Patambon yang berada di Kaki Gunung Kareumbi merupakan milik Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Jabar peralihan dari Perhutani.
“Saat ini lahan seluas total 300 ha tersebut dikelola Pemerintah Desa dan karang taruna juga tokoh pemuda sebagai kader penerus bangsa. Saat ini, jalan dari Batunangtung menuju wisata Patambon sudah dihotmix. Pemerintah Desa juga membebaskan lahan milik warga untuk pelebaran jalan. Alhamdulillah yang tadinya hanya masuk motor dan berbatu, becek, sekarang masuk kendaraan roda 4 dan sudah di hotmix,” ujar Yayat.
Selain itu, kata Yayat ada penataan tempat istirahat seperti Saung (joglo) yang bisa dimanfaatkan wisatawan secara gratis. Meski ada tiket masuk dan parkir yang diberdayakan oleh karang taruna desa.
“Selain Saung, penataan wilayah, camping ground, kolam ikan, mushola, toilet, juga kedepan akan ada tanaman khusus tropis seluas 200 Ha dari total wilayah yang dikelola 300 ha. Tanaman itu sebagai paru parunya dunia dan sebagai perbaikan hutan karena ini masuk hulu anak sungai Citarum dari Sungai Citarik,” ujarnya.
Selain menyelamatkan ekosistem di sekitar Gunung Kareumbi, pihaknya pula mengklaim menyelamatkan anak sungai Citarum yang bermuara ke Citarum. Sebab, jika dari hulunya bersih, maka di hilir pun akan bersih.
“Saya memiliki filosofi, jika leuweung hejo rakyat pasti ngejo. Jika leuweung rusak, rakyat tangtu balangsak. Makanya, saya ingin memulihkan itu minimal hutannya hejo tapi ada manfaatnya dari sektor pariwisata untuk pemasukan PAD Sumedang,”ujarnya. ***