Cukup Sewa Ban Rp10.000 Nikmati Wahana Air di Cikandung

• Penulis: Fitriyani Gunawan
• Editor: Fitriyani Gunawan
• Terbit: Rabu, 26 Apr 2023 11:33 WIB

SUMEDANGONLINE – Momen Libur Lebaran dimanfaatkan warga untuk mengunjungi sejumlah objek wisata. Salahsatunya wisata mata air di Cikandung di Desa Nyalindung, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.

Destinasi yang menyuguhkan kolam air alami yang jernih ini diserbu pengunjung saat momen libur lebaran 2023.

Di lokasi ini para pengunjung terlihat senang melepas lelah bersama keluarga dan orang-orang yang mereka cintai. Ada yang berenang, dan bermain air di kolam yang airnya bersih juga ada yang nyantai menikmati hawa segara di bawah pepohonan yang rindang dan alamnya masih asri.

Untuk keamanan saat berenang, pihak pengelola juga menyediakan ban sewaan seharga Rp 5000 per jam untuk ban kecil dan Rp 10.000 per jam untuk ban ukuran besar.

Ujang salah seorang penjaga karcis sewa ban mengatakan pada libur lebaran pengunjung mata air Cikandung memang selalu mengalami peningkatan.

“Hampir setiap tahun saat libur lebaran pengunjung memang membludak dan biasanya ini berlangsung selama satu minggu,” katanya.

Pengunjung bukan hanya berasal dari daerah Sumedang, tetapi banyak juga tamu yang sedang mudik ke Sumedang dan memanfaatkan waktu libur di Cikandung. Tak heran lanjut bila melihat kendaraan yang terparkir banyak dari luar daerah seperti Jakarta, Bogor, Bandung dan lainnya dimana mereka sedang mudik di Sumedang.

Agus salah seorang pengunjung asal Bandung yang sedang mudik ke Cimalaka ini mengaku hampir setiap tahun saat libur lebaran menyempatkan bermain ke Cikandung.

“Ya senang bermain air disini, selain airnya masih bersih, hawanya juga benar benar sejuk ditambah alamnya masih asri dengan banyak pohon pohon yang rindang,” jelasnya.

Banyaknya pengunjung Mata Air Cikandung di saat libur lebaran juga membawa berkah bagi para pedagang yang berjajar di sekitaran masuk areal kolam Cikandung.

“Alhamdulilah banyaknya pengunjung juga berdampak pada penjualan, yang itung itung panen satu tahun sekali,” ujar salah seorang pedagang kelapa muda. ***