Dinkes Seriusi Kasus Aids di Kabupaten Sumedang
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Fitriyani Gunawan
- Terbit: Kamis, 30 Nov 2023 21:00 WIB
SUMEDANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang menggelar jumpa pers berkaitan dengan Hari Aids Sedunia (HAS) di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. Kamis, 30 November 2023.
Kepala Sekretariatan KPA Kabupaten Sumedang Retno Ernawati mengatakan berdasarkan data yang mereka terima pencegahan dan penanggulangan HIV Aids memerlukan penanganan serius pasalnya jumlah kasus Aids setiap tahunnya selalu ada. Untuk Kabupaten Sumedang sendiri jumlah kasus Aids mencapai 800 orang, 129 orang diantaranya terjadi pada tahun 2023.
“Dari data-data yang ada saya rasa mau tidak mau. Semua harus bisa bergerak untuk mencegah dan menanggulangi HIV Aids ini. Ya, ada yang harus bergerak di hulu, termasuk teman-teman wartawan, pencegahan dan sebagainya. Memberikan edukasi kepada masyarakat supaya masyarakat perilaku yang menjauhi dari risiko terkena penyakit HIV Aids,” ujar Retno.
Jika di hilir dikatakan dia sudah dilaukan oleh Dinkes melalui Rumah Sakit, KPA, dan Dinas Sosial.
“Hasilnya sudah optimal yang dilakukan, karena Dinas Kesehatan sekarang membuka layanan PDP, untuk mendukung layanan mempermudah pelayanan bagi oda dan odiv.
Dan lebih dekat dan sebagainya. Nah saya rasa sudah cukup luar biasa sudah cukup maksimal, tapi ketika hulunya tidak bekerja dengan baik, ya Dinas-Dinas yang tidak memberikan kontribusi untuk pencegahan HIV Aids secaca baik tentu saja hilir akan kerepotan suatu saat dan kita tadi sudah disebutkan bahwa kita ingin ending aids di 2030. Tapi sekarang kasus-kasus memang cukup banyak, kasus juga masih cukup meningkat, tidak masalah karena ini fenomena gunung es nya mulai mencuat. jadi orng mau berobat, orang mau di tes HIV, saya rasa ga masalah.”
“Apapun nanti ketika di 2030 memang faktanya di Sumedang belum ending Aids, kita akan bicara apa adanya. Tapi ending Aids 2030 itu adalah acuan nasional yang harus terus kita perjuangkan, tapi akan kita lihat nanti tahun per tahun akan seperti apa menu ending aids 2030,” tandasnya.
Kasus Aids di Sumedang mencapai angka 800-an, dan yang terbaru sebanyak 129 orang.
“Ada 800 sekian dengan yang baru adalah 129 dalam tahun ini. Kan 800 sekian ini kan sejak dulu, sejak masih hidup lah kasarnya. Karena ketika dia terinfeksi kemudian dia akan tercatat berapa tahun ini meninggal, kalau tidak meninggal ini terus, menumpuk terus, gitu kan, pasti komulatif sampai suatu saat,” paparnya.
Disinggung kasus terbesar di Sumedang di Kecamatan mana, menurut Retno hampir menyebar di tiap kecamatan.
“Hampir di semua kecamatan ada. Dan kita tidak bisa melokalisir ini paling banyak, tidak, itu semua kecamatan ada. Dan sedikit banyak tergantung fenomena gunung es nya, yang banyak mungkin karena fenomena gunung es nya. Penyebabnya? Karena penularan, karena kekebalan tubuh dengan pola seks yang tidak sehat, dsb, yang berisiko. Tentu saja LSL, karena ada darah yang lebih ini. makanya kalau lesbian kan jarang. tapi yang penting bagi saya bagaimana angka yang besar ini seperti tadi, berarti tidak ada yang baru. maksudnya yang baru tertular, hari ini kita masih sehat. Tapi ternyata besok kita berhubungan dengan orang yang terkontaminasi HIV bisa saja kita kan kena HIV, dan kita harapkan orang yang terinfeksi HIV, tadi bener-bener bisa mencegah penularan terhadap orang lain. Saya rasa dari kasus yang diikuti dari bebrapa protokol kesehatan yang di perintahkan dokter, saya rasa juga luar biasa. kita bisa memang menyaksikan terlihat sembuh- sembuh, cuma kan kalau dia tidak minum obat bisa saja drop lagi. Jadi memang harus minum obat terus seumur hidup,” pungkas dia. ***