CIPAKU-Kebijakan Kades Cipaku, Didin Nurhadi, yang mengizinkan penebangan kayu di makam Astana Gede membuat warganya berang. Mereka mengaku tidak mengetahui adanya permintaan kayu dari salahsatu desa. Ironisnya, untuk pembangunan Mesjid setempat justru Kades menyarankan untuk membangunkan dengan mempergunakan kayu randu. "Aneh, untuk luar Desa dikasih kayu bagus untuk desanya sendiri tidak, malah mau pake randu, kuat berapa lama?" tanya warga. Kades Cipaku mengakui kehilapannya. Namun karena kayu telah ditebang, kades pun masih menyerahkan keputusan ke warga. Menurut, Aden, karena desa sipemohon itu membutuhkan dua batang, namun yang ditebang 3 batang, dia menyarankan untuk memberikan yang dua dan satu ditarik atau dipending dulu, sampai permasalahan bisa diselesaikan. Kades Didin, dan warga menyepakati hal itu, hanya saja warga meminta untuk kedepannya dibuatkan peraturan desa yang jelas. "besok BPD, akan bermusyarawah untuk hal kayu ini," papar kades.(fitri)/SUMEDANG ONLINE

Kayu Ditebang di Astana Gede, Bermasalah

CIPAKU-Kebijakan Kades Cipaku, Didin Nurhadi, yang mengizinkan penebangan kayu di makam Astana Gede membuat warganya berang.
Mereka mengaku tidak mengetahui adanya permintaan kayu dari salahsatu desa.

Ironisnya, untuk pembangunan Mesjid setempat justru Kades menyarankan untuk membangunkan dengan mempergunakan kayu randu.

“Aneh, untuk luar Desa dikasih kayu bagus untuk desanya sendiri tidak, malah mau pake randu, kuat berapa lama?” tanya warga.

Kades Cipaku mengakui kehilapannya. Namun karena kayu telah ditebang, kades pun masih menyerahkan keputusan ke warga.

Menurut, Aden, karena desa sipemohon itu membutuhkan dua batang, namun yang ditebang 3 batang, dia menyarankan untuk memberikan yang dua dan satu ditarik atau dipending dulu, sampai permasalahan bisa diselesaikan.

Kades Didin, dan warga menyepakati hal itu, hanya saja warga meminta untuk kedepannya dibuatkan peraturan desa yang jelas.

“besok BPD, akan bermusyarawah untuk hal kayu ini,” papar kades.(fitri)