ISTIMEWA/SUMEDANG ONLINE

Kades Bingung, Kompensasi Belum Cair

Kades Cisitu E Kusnadi

CISITU – Pembayaran konvensasi atas ledakan di wilayah gunung Julang hingga saat ini belum dibayarkan pihak Satuan Kerja (Satker) Jatigede. Alasan yang diterima pihak Desa Cisitu karena hingga saat ini belum ada ketua baru yang bertanggung jawab sebagai Satker Jatigede. Imbasnya pembayaran kompensasi untuk Desa Cisitu dan Pajagan pun molor.
Bahkan untuk Desa Cisitu dari 312 bangunan di 3 Dusun yang dilaporkan terkena imbas hanya 95 bangunan yang lolos verifikasi dan akan dibayar pihak Satker dengan rencana pembayaran Rp 500 ribu per bangunan.
Bangunan retak akibat eksploitasi gunung julan untuk Desa Cisitu terbanyak di wilayah Dusun Cipeuteuy yang berjarak 500 meter dari lokasi ledakan.
“Kalau kompensasi untuk Desa Cisitu, untuk kebisingan sudah dibayar Rp 2 juta perbulan, dibayar selama 6 bulan saat kemarau, jadi total yang dibayar 12 juta itu pun kata konsultannya pakai dana talang dulu, karena belum adanya Ketua Satker Jatigede yang baru, sementara untuk bangunan yang terkena dampak ledakan seperti retak-retak hingga saat ini memang belum,” kata E Kusnadi, kepala Desa Cisitu, Kecamatan Cisitu ditemui Sumeks di kantornya, Kamis (9/2).
Dikatakan Kades, dari penjelasan Konsultan Jatigede, alasan tidak lolosnya 217 bangunan karena terbentur lokasi, selain itu tim verifikasi melihat dari jenis retakan, karena  ada retakan dalam rumah yang diverifikasi itu terlihat baru atau sudah lama.
“Sebelumnya kan pihak Desa menyarankan pihak RT untuk melakukan pendataan dan terdapat laporan sebanyak 312 bangunan, namun dari hasil verifikasi ternyata mengkerucut lagi menjadi 95,” jelasnya.
Pihak Desa sendiri sempat mengabarkan jika dari 312 hanya 95 bangunan yang di ACC pihak Satker, hal itu dilakukan agar masyarakat yang ngotot untuk dibayar tidak menyalahkan pihak Desa.
“Waktu musyawarah itu masyarakat menyarankan dari total pembayaran nantinya yang berjumlah Rp 47,5 juta itu dibagi 312 bangunan, namun pastinya nanti, tapi pihak desa sendiri ingin melihat dulu tingkat kerusakan yang terjadi, nanti kita berembug dengan BPD dan masyarkat kalau dananya sudah cair,” tuturnya.
Lebih lanjut Kades pun menuturkan, pihak Satker sudah menurunkan volume ledakan dari semula lebih dari 8 ton hingga menimbulkan retakan, namun setelah masyarakat melakukan unjukrasa, pihak Satker  saat ini menurunkan volume di bawah 5 ton.(SUMEKS/ign)