[caption id="attachment_11147" align="alignleft" width="300"] MANGKAL - Di depan KKB Ikopin mulai mangkal pedagang musiman bendera.
FOTO: FENGKI ARI ANGGARA/SO[/caption] JATINANGOR – Beberapa minggu jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Republik Indonesia (RI, sejumlah pedagang bendera mulai bermunculan. Salahsatunya, Enceng, warga Mekarsari Manglayang, ia berjualan bendera di depan Koperasi Keluarga Besar (KKB) IKOPIN, Kamis (19/7). Lelaki berusia 45 tahun itu kepada kontributor www.SUMEDANGONLINE.com mengaku telah berjualan selama sepekan terakhir. Tak hanya bendera Enceng yang berjualan dengan beralas kain tikar, mengakatan menyediakan umbul-umbul dengan berbagai corak warna. “Setiap hari saya membuka lapak dari jam setengah delapan hingga jam satu siang, tapi kalau sudah masuk ke bulan Agustus, saya jualan sampai sore hari,” terang Enceng, siang tadi. Disebutkan Enceng, meski harus kepanasan karena terik matahari yang menembus kulitnya, dan acapkali setiap waktu menghirup debu dari kendaraan yang melintas, namun diakuinya lokasi berjualan di depan KKB sangat strategis. “Saya sengaja berjualan duluan. Maksudnya untuk iklan. Kan kalo ada orang lewat jadi tahu ada yang jualan bendera di sini. Biasanya pedagang seperti saya mulai beroperasi pada awal bulan agustus. Alhamdulillah, dalam sehari ada saja pengguna jalan yang membeli,” ungkapnya. Harga bendera dan umbul-umbul dijualnya dengan kisaran harga Rp 15 ribu per-helai. [FAA]/SUMEDANG ONLINE

Tukang Bendera, Mulai Mangkal

MANGKAL – Di depan KKB Ikopin mulai mangkal pedagang musiman bendera.
FOTO: FENGKI ARI ANGGARA/SO

JATINANGOR – Beberapa minggu jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Republik Indonesia (RI, sejumlah pedagang bendera mulai bermunculan. Salahsatunya, Enceng, warga Mekarsari Manglayang, ia berjualan bendera di depan Koperasi Keluarga Besar (KKB) IKOPIN, Kamis (19/7).

Lelaki berusia 45 tahun itu kepada kontributor www.SUMEDANGONLINE.com mengaku telah berjualan selama sepekan terakhir. Tak hanya bendera Enceng yang berjualan dengan beralas kain tikar, mengakatan menyediakan umbul-umbul dengan berbagai corak warna.

“Setiap hari saya membuka lapak dari jam setengah delapan hingga jam satu siang, tapi kalau sudah masuk ke bulan Agustus, saya jualan sampai sore hari,” terang Enceng, siang tadi.

Disebutkan Enceng, meski harus kepanasan karena terik matahari yang menembus kulitnya, dan acapkali setiap waktu menghirup debu dari kendaraan yang melintas, namun diakuinya lokasi berjualan di depan KKB sangat strategis.

“Saya sengaja berjualan duluan. Maksudnya untuk iklan. Kan kalo ada orang lewat jadi tahu ada yang jualan bendera di sini. Biasanya pedagang seperti saya mulai beroperasi pada awal bulan agustus. Alhamdulillah, dalam sehari ada saja pengguna jalan yang membeli,” ungkapnya.

Harga bendera dan umbul-umbul dijualnya dengan kisaran harga Rp 15 ribu per-helai. [FAA]