Gunakan Sabusu, Corry Mengaku Sudah Miliki Izin Warga

[caption id="attachment_12231" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi[/caption] JATINANGOR – Terkait polemik Saung Budaya Sunda (Sabusu) di Jatinangor yang digunakan sarana ibadah. Pihak Gereja Pante Kosta di Indonesia (GPdI) melalui, Corry Maukar istri Benhard Maukar mengklaim jika selama ini pelaksanaan ibadah mereka sudah seizin warga setempat, sejak 2002 silam. Izin tersebut lanjut Corry, sudah diketahui langsung Kepala Desa Mekargalih yang saat itu dijabat, Hasbulah. Bahkan sebut Corry, jemaatnya sempat senang ketika Bupati Sumedang, Don Murdono, memberikan izin kegiatan ibadah di Sabusu karena adanya penjagaan dari pihak keamanan. “Kenapa musti diributkan karena kegiatan ibadah di Sabusu sudah seizin Bupati Sumedang, Don Murdono,” tandas Corry, Jumat (07/12). Ia pun merasa kasihan pada jemaatnya, jika terus berpindah-pindah tempat, malah sebut Corry, ada sebagian jemaatnya tak bisa beribadah dengan tenang karena kejadian tersebut. Corry pun, mengatakan pasrah akan ditempatkan di mana oleh Pemerintah Sumedang, namun ia berharap masih ada di wilayah Jatinangor. “Sekalipun di gudang yang penuh sampah kami rela,” kata Corry dengan nada sedih.(*)/SUMEDANG ONLINE

ilustrasi — [caption id="attachment_12231" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi[/caption] JATINANGOR – Terkait polemik Saung Budaya Sunda (Sabusu) di Jatinangor yang digunakan sarana ibadah. Pihak Gereja Pante Kosta di Indonesia (GPdI) melalui, Corry Maukar istri Benhard Maukar mengklaim jika selama ini pelaksanaan ibadah mereka sudah seizin warga setempat, sejak 2002 silam. Izin tersebut lanjut Corry, sudah diketahui langsung Kepala Desa Mekargalih yang saat itu dijabat, Hasbulah. Bahkan sebut Corry, jemaatnya sempat senang ketika Bupati Sumedang, Don Murdono, memberikan izin kegiatan ibadah di Sabusu karena adanya penjagaan dari pihak keamanan. “Kenapa musti diributkan karena kegiatan ibadah di Sabusu sudah seizin Bupati Sumedang, Don Murdono,” tandas Corry, Jumat (07/12). Ia pun merasa kasihan pada jemaatnya, jika terus berpindah-pindah tempat, malah sebut Corry, ada sebagian jemaatnya tak bisa beribadah dengan tenang karena kejadian tersebut. Corry pun, mengatakan pasrah akan ditempatkan di mana oleh Pemerintah Sumedang, namun ia berharap masih ada di wilayah Jatinangor. “Sekalipun di gudang yang penuh sampah kami rela,” kata Corry dengan nada sedih.(*)/SUMEDANG ONLINE

Penulis: Fitriyani Gunawan
Editor: Redaksi
Terbit: Jumat, 7 Des 2012 23:55 WIB

Ilustrasi

JATINANGOR – Terkait polemik Saung Budaya Sunda (Sabusu) di Jatinangor yang digunakan sarana ibadah. Pihak Gereja Pante Kosta di Indonesia (GPdI) melalui, Corry Maukar istri Benhard Maukar mengklaim jika selama ini pelaksanaan ibadah mereka sudah seizin warga setempat, sejak 2002 silam. Izin tersebut lanjut Corry, sudah diketahui langsung Kepala Desa Mekargalih yang saat itu dijabat, Hasbulah.

Bahkan sebut Corry, jemaatnya sempat senang ketika Bupati Sumedang, Don Murdono, memberikan izin kegiatan ibadah di Sabusu karena adanya penjagaan dari pihak keamanan. “Kenapa musti diributkan karena kegiatan ibadah di Sabusu sudah seizin Bupati Sumedang, Don Murdono,” tandas Corry, Jumat (07/12).

Ia pun merasa kasihan pada jemaatnya, jika terus berpindah-pindah tempat, malah sebut Corry, ada sebagian jemaatnya tak bisa beribadah dengan tenang karena kejadian tersebut. Corry pun, mengatakan pasrah akan ditempatkan di mana oleh Pemerintah Sumedang, namun ia berharap masih ada di wilayah Jatinangor. “Sekalipun di gudang yang penuh sampah kami rela,” kata Corry dengan nada sedih.(*)