JKN-KIS, Ibu Ini Puas dengan Layanan Persalinan

Reni

PROGRAM Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah banyak dirasakan sendiri manfaatnya oleh peserta JKN-KIS. Reni (36), salah satu peserta dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU) JKN-KIS, pun tak mau ketinggalan ikut menceritakan kisahnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dengan JKN-KIS.

Karena anak pertama Reni yang sudah berusia 16 tahun waktu itu ditangani oleh paraji (dukun beranak), Reni merasa cemas, karena yang menangani bukan ahli medis. Ia pun sempat enggan pergi ke bidan atau rumah sakit takut mengeluarkan biaya yang besar. Namun kini karena sudah terdaftar di JKN-KIS, Reni dengan mantap memilih persalinan di bidan.

Baca Juga  Pemda Sumedang Bidik dalam Lima Tahun Angka Stunting Turun

“Tanggal 29 Desember 2018 yang lalu, saya lagi hamil anak kedua. Nah saat itu, saya bersalin di Bidan Delima Ratnawulan di Kecamatan Paseh. Alhamdulillah persalinan normal, kurang lebih prosesnya sekitar 6 jam. Di sana saya langsung ditangani dan dilayani dengan baik. Pelayanan di bidan ini tidak kalah primanya dengan pelayanan di rumah sakit, mulai dari obat, perawatan sampai kontrol rutin pun didatangi ke rumah oleh bidan. Padahal saat itu saya hanya bermodal kartu JKN-KIS,” cerita ibu dua anak ini kepada Jamkesnews, Selasa (14/05).

Reni melanjutkan, seluruh biaya persalinan untuk melahirkan anak keduanya juga dilewati tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Apabila dibandingkan dengan biaya persalinan umum di bidan tanpa JKN-KIS harus merogoh kocek cukup dalam.

Baca Juga  Antrean di MPP Sumedang Cek Clok Tak Berurutan Dikeluhkan Warga

“Anak kedua saya lahir dengan normal dan sehat, tanpa kurang satu pun. Bersyukur sekali kami punya kartu ini, manfaatnya luar biasa dan mengurangi beban keluarga dalam memikirkan biaya sakit,” tutur ibu yang sehari-harinya berprofesi sebagai cleaning service ini.

Setelah beberapa kali merasakan manfaat jaminan kesehatan, wanita kelahiran tahun 1983 ini pun telah mempercayakan kesehatan keluarganya pada kartu JKN-KIS. Reni mengungkapkan berharap agar program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan ini dapat terus berjalan dan membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan seperti ia dan keluarganya.

Baca Juga  Delapan penyandang disabilitas ikut seleksi PPK

“Jadi mau kita berobat di manapun, baik itu bidan ataupun rumah sakit, jangan khawatir dengan mutu pelayanannya. Sama baiknya. Alhamdulillah semua menangani dengan baik mulai dari administrasi sampai dengan selesai pelayanan. Biaya sehari-hari pun sudah banyak, jadi untuk biaya ketika sakit kami percayakan ke kartu ini. Asal sesuai dengan aturan, kami yakin jaminan kesehatan keluarga akan dijamin JKN-KIS. Saya berterimakasih mewakili keluarga kepada seluruh pihak yang menyelenggarakan program ini sehingga saya dapat merasakan sendiri bagaimana manfaatnya,” ucapnya. (BS/is/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin menerima update terbaru dari SUMEDANGONLINE OK TIDAK