Malam Pentas Peduli Sumedang
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Sabtu, 29 Mei 2010 09:16 WIB
“Seorang Pemimpin untuk mengasihi dan mencitai masyarakatnya” Hal tersebut disampaikan Bupati Sumedang Don Murdhono, ditengah – tengah sambutannya dalam rangka Malam Pentas Peduli Sumedang, Jumat (28/05) di Gedung Negara Kabupaten Sumedang.Rangkaian sambutan sebelumnya menyebutkan bahwa Mahkota Binokasih merupakan sebuah lambang tertinggi seorang raja (sebuah pemerintahan), yang diperuntukan untuk wangsit Siliwangi.
Malam pentas peduli yang digagas oleh Masyarakat Peduli Sumedang yang dipimpin Acil Bimbo, diisi berbagai kesenian khas sunda seperti Cianjuran yang mengahadirkan aktris – aktris ternama Ibu Kota seperti Acil Bimbo, Paramitha Rusady, Ully Harry Sigar Rusyadi, Neneng Dinar, Neneng Fitri, Ceu Enah Sukaenah, Ujang Bejo, Kang Soni, dll. Juga dihadiri Gubernur Jawa Barat, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H Uu Tarmana, Anggota DPR RI Eldie, Jajaran Kabareskrim, Polri, Dinas Instansi yang ada di Sumedang, serta masyarakat dan tokoh budayawan di Sumedang.
Don menuturkan, jika di Cianjur, ada Cianjuran maka di Sumedang ada Kasumedangan, yang tidak hanya sebuah kesenian tetapi sudah merupakan prilaku.
“Tapi klo ada yang menyebut Cianjuran, disini juga ada Kasumedangan. Kasumedangan tidak hanya sebuah nyanyian tapi merupakan prilaku. Prilaku orang – orang Sumedang yang sudah terkenal bagus”Tutur Don.
Sementara Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengungkapkan hikmah besar dari Sebuah milangkala adalah mengingat masa kebelakang untuk memandang kedepan yang lebih baik.
“Sebuah Milangkala adalah mengingat masa kebelakang untuk memandang kedepan yang lebih baik. itu sesungguh hikmah besar atau pelajaran besar dari sebuah milangkala” Tuturnya.
Lebih lanjut Gubernur, mengungkapkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa-bangsa berjiwa petualang. Penemuan kawasan – kawasan baru merupakan dari sebuah petualangan. Semangat kepeteluangan berada diluar, namun semangatnya kembali untuk membangun daerahnya. Dia mencontohkan di Sidney ada 16.000 orang Indonesia, dan hampir 10.000 merupakan orang jawa barat.
“Klo disini lebih sejahtera, lebih mudah hidup, anak – anak lebih berpendidikan tinggi, Akidah budaya tidak hilang, kenapa kita tidak berekspansi seni budaya sunda kesana.”Ujarnya ketika ada ditengah-tengah masayarakat Australia. Dia juga mengharapkan budaya Sunda ada dimana – mana, dengan jiwa petualangan tersebut.
Acara yang dimulai sekitar pukul 20.30 WIB dan berakhir pada pukul 23.00 WIB, dipandu oleh MC Aom Kusman dan Teh Aci. Berhasil melelang sebuah lukisan bertemakan “Cadas Pangeran”, senilai Rp 30jt yang dimenangkan oleh Dikdik.
“haturnuhun ka warga sumedang, sing sanaos abdi anu panungtung abdi anu kenging ieu lukisan, tapi sadayana anu terbesar dari bapak bupati, untuk ini demi kecintaan saya pada Sumedang. lukisan ini saya titipkan di Polres Sumedang”Ujarnya Dikdik Bangga.
Hasil penjualan lukisan tersebut akan dipergunakan untuk merenovasi Makam Pangeran Santri, yang kondisinya saat ini memprihatinkan. Sebagai bentuk terimakasihnya nama – nama donatur akan dicatat dalam Piagam Penghargaan dan Prasasti.**(SO1)