JAKARTA – MER-C tak akan menarik sejumlah relawannya yang tengah melanjutkan pembangunan tahap II, Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, meski Israil gencar melakukan serangan ke wilayah itu.
“Bahkan, apabila eskalasi meningkat, MER-C akan mengirimkan Tim medis dengan spesialisasi bedah ke Jalur Gaza, guna membantu para korban di sana,” kata Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, dalam jumpa pers di Kantor Pusat MER-C, Jalan Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Senin (19/11).
Selain itu, MER-C juga menuntut Pemerintah Indonesia untuk berbuat aksi di berbagai forum. Pemerintah juga dituntut memberikan bantuan dengan mengirimkan tim resmi ke Gaza. “Sampai saat ini relawan Indonesia yang berjumah 28 orang masih tinggal di lantai basement dari bangunan Rumah Sakit Indonesia dan tetap melanjutkan pembangunan lantai basement dengan sisa material yang ada,” imbuh Presidium MER-C, dr. Joserizal Jurnalis, SpOT yang belum lama ini kembali dariGaza.
Ketua Divisi Konstruksi MER-C, Ir Faried Thalib yang memimpin program pembangunan RS Indonesia di Gaza menjelaskan bahwa basement RS Indonesia dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan obat-obatan. “Ahamdulillah sekarang tempat ini menjadi tempat para relawan berlindung di saat Gaza diserang,” imbuhnya.(rls)