SITURAJA – Pentingnya pembangunan Bendung Beureum Beungeut, kembali di wacanakan anggota DPRD Sumedang dari Partai Persatuan Pembangunan, H. Agus Hermawan Drs. MAg. Menurutnya, pembangunan bendung tersebut justru akan lebih bermanfaat bagi masyarakat Sumedang dibanding dengan pembangunan waduk Jatigede yang tengah dikerjakan saat ini.
“Bendung Beureum Beungeut itu adalah sesuatu hal yang sangat penting, karena bagaimana pun Jatigede yang merasakan manfaatnya itu orang lain,” ujar Agus Hermawan.
Selain manfaatnya yang terbilang akan banyak dirasakan oleh masyarakat Sumedang secara keseluruhan, juga dapat menjadi pengaman bendung Jatigede yang menurutnya lokasinya berada di daerah yang labil.
Agus pun, menekankan akibat pembangunan Waduk Jatigede, ribuan hectare sawah yang sudah jelas produktif hilang dan itu menurutnya, perlu adanya pergantian segera.
“Penganggti lahan dari hilangnya lahan akibat pembangunan waduk Jatigede itukanharus ada. Lahan harus ada, airnya juga harus ada. Makanya Bendung Beureum Beungeut, saya kira merupakan salahsatu alternative untuk pengairan sawah-sawah baru tadi,” imbuhnya.
Wacana pembangunan Bendung Beureum Beungeut pada dasarnya sudah diwacanakan sejak 5 tahun lalu, namun kembali mentah dengan mulai dibangunnya Jatigede. Menurut Agus, dulu H Endang Sukandar yang saat ini dicalonkan menjadi Bupati Sumedang dari PPP, sudah pernah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan PU Pusat. “Bahkan anggaran untuk study kelayakan sebenarnya itu sudah ada,” imbuhnya.
Disinggung mengenai nasib warga Orang Terkena Dampak (OTD) Jatigede, yang saat ini tengah galau melihat pembangunan fisik Jatigede yang terus digenjot penyelesaiannya, namun penyelesaian dampak social masih jalan ditempat.
“Kita sudah membahas permasalahan OTD Jatigede ini, namun tak dapat kami sampaikan sekarang. Hanya saja Fraksi PPP di Sumedang sendiri akan menekankan pada pemerintah jangan sampai tahun 2013 akan direndam tetapi permasalahan dampak social belum selesai, kami siap turun ke jalan. Itu jika direndam, belum ada penanggulangan dampak social, karenakansampai sekarang belum beres,” ungkapnya.
Selain itu pihaknya pun lanjut Agus, ada masukan dari warga Desa Karedok, Kecamatan Jatigede, yang secara geografis berada di bawah Waduk Jatigede. Mereka, kata Agus, khawatir jika pembangunan waduk tersebut jadi, akan menimbulkan banjir yang lebih parah. “Ini juga akan kita diskusikan dengan tim kami, apakah mereka akan direlokasi atau seperti apa?. Ini benar-benar harus ada kajian teknis yang sangat mendalam untuk mempelajari permasalahan di Karedok itu,” pungkasnya.(ign)