CIMANGGUNG – Penderita chikungunya di Dusun Cipareuag, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, terus bertambah. Sebelumnya, tercatat 31 orang, kini Puskesmas setempat mencatat menjadi 56 orang.
“Berdasarkan hasil penelitian dan data di lapangan korban penyakit Cikungunya memang bertambah,” kata Petugas Puskesmas Cimanggung pada Bagian Penanggulangan Penyakit Menular (P2M), Pipin Supartini, ke wartawan Sumedang Ekspres, Kamis (20/12/2012).
Pipin menambahkan, warga terkena chikungunya tak perlu khawatir karena penyakit yang menyerang alat-alat vital ditubuh manusia itu tak sampai menimbulkan korban jiwa. Meski demikian, Pipin menghimbau untuk pencegahan terjangkitnya penyakit tersebut dengan cara berprilaku hidup bersih dan sehat. “Kita lihat saja diseputaran rumah tempat tinggal mereka. Ada bekas kaleng yang terisi air, sampah, bak air terbuka dan sebagainya. Itu tempat yang cocok bagi nyamuk untuk berkembang biak. Percuma dilakukan fogging juga, kalau nyamuk dewasanya masih hidup,” tambahnya.
Sementara itu menurut, dr Iwan Nugraha salahserang pemilik Klinik di Cimanggung, menyebutkan penyebaran penyakit shikungunya sama persis dengan penyebaran DBD dibawa nyamuk Aides Agepti. Hanya, jenis virus yang dibawa berbeda. Virus Cikungunya, sebutnya lebih menyerang bagian vital tubuh seperti persendian. Hingga orang yang terkena chikungunya akan merasakan nyeri di sendi disertai demam.
“Sebenarnya banyak cara untuk mencegah virus chikungunya. Salahsatunya dengan PSN, 3M+, obat anti nyamuk atau dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh kuat, virus tak akan mempan,”kata Iwan.(Iman)
Foto: Iman