PLTA Jatigede Segera Dibangun, Dua Kecamatan Bakal Direlokasi
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Jumat, 14 Jun 2013 01:39 WIB
KOTA- PT PLN (Persero) berencana akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 x 55 MW. Rencana ini bakalan segera direalisasikan, menyusul telah disepakatinya kerjasama pembangunan dan pengelolaan PLTA Jatigede antara PLN dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
PLTA Jatigede berlokasi di desa Cijeunjing, Jatigede Sumedang. PLTA ini memiliki wilayah tangkapan air dari Sungai Cimanuk. Luas tanah yang rencananya akan dipakai untuk proyek tersebut sekitar 147 ha yang meliputi dua kecamatan yakni Tomo dan Jatigede.
”Kami belum mengantongi izin lokasi. Kami sudah mengirim surat permohonan penerbitan rekomendasi pengadaan lahan. Pembebasan lahan semuanya tanggung jawab kami, tapi kalau mengacu pada penetapan, artinya memakai P2T, mau penetapanya dari Gubernur atau bupati tidak masalah,” ujar General Manger PLN Unit Pembangunan VI, Netto Mulyanto di Gedung DPRD Sumedang keamrin.
Saat ini, kata dia PLN secara intensif masih mempersiapkan kelengkapan administratif dan teknis yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA yang diperkirakan akan menyerap dana sekitar US$ 224,4 Juta. Salah satu tahapan yang tengah dipersiapkan itu adalah tahapan proses pelelangan untuk kontraktor pelaksana pembangunan PLTA Jatigede.Diharapkan PLTA Jatigede sudah dapat menyuplai pasokan listrik ke dalam sistim kelistrikan Jawa Bali pada tahun 2015.
Pihak Kementrian PU bertugas dalam pembangunan dan pengelolaan bendungan, termasuk waduk PLTA Jatigede. Sedangkan, PLN bertugas untuk membangun dan mengelola operasional PLTA Jatigede. Pembangunan PLTA Jatigede akan meliputi gedung pembangkit (power house), berikut dengan saluran pembawa air (water ways), tangki pendatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi (transformer yard dan switchyard), jaringan transmisi (transmission line) serta bangunan penunjang lainnya. Listrik yang dihasilkan PLTA Jatigede akan masuk ke dalam sistim transmisi 150 kV Jawa Bali.
Sementara itu, selain untuk keperluan pengembangan PLTA, pembangunan bendungan Jatigede juga dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan irigasi seluas 90 hektar dan upaya pengendalian banjir untuk dareah Pantura, terutama antara kota Cirebon dan Indramayu.
Ketua Komisi A DPRD Sumedang, HE A Sajidin mengungkapkan, mengenai rencana tersebut pihaknya bersama pemkab harus melakukan sosialisasi intensif bersama PLN kepada masyarakat. Hal tersebut dimaksudakan agar tidak terjadi gejolak permasalahan di masyarakat yang dapat menghambat proses pembangunan.
”Dalam hal ini tentunya harus ada sosialiasi secara intensif kepada masyarakat, agar tidak ada gejolak yang timbul nantinya. Kamipun dari DPRD ini semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada ekses dikemudian hari, ”terangnya.
Ia menambahkan, sejatinya dalam pembangunan proyek di daerah, harus ada sinergi dengan pemerintah, hal tersebuit dimaksudkan agar tidak terjadi konflik. Elain itu harus mengkaji profit dan benefit yang timbul dari pembanguan PLTA Jatigede nantinya.
”Sejatinya dalam pembangunan ini kami harapkan untuk tetap berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi konflik di masyarakat. ” pungkasnya. (asp)