ISTIMEWA/SUMEDANG ONLINE

Kemensos Salurkan Bantuan Rp 1,5 M untuk Bencana Cimanintin

[DESK] Sejumlah bantuan guna rekonstruksi pascabencana gerakan tanah lambat di Desa Cimanintin Kec. Jatinunggal beberapa waktu lalu, disalurkan pemerintah melalui Kementerian Sosial RI, yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Hari Hikmat diterima Wakil Bupati Sumedang, H. Erwan Setiawan dalam acara Pencanangan Kampung Siaga Bencana Desa Cimanintin yang dilaksanakan di lapangan Desa Cimanintin, Minggu (4/11/2018).

Bantuan yang disalurkan Kemensos RI saat itu adalah senilai Rp. 1.575.000.000 dalam bentuk nontunai yang diperuntukan bagi sebanyak 63 Kepala Keluarga korban bencana dengan masing-masing KK mendapat sebesar 25 juta rupiah, serta satu buah unit motor dapur umum lapangan bagi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Sumedang, sehingga total bantuan yang disalurkan sekitar 1,6 Miliar.

Selain itu dalam kesempatan tersebut diberikan pula bantuan lainnya dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat berupa bantuan lumbung sosial Kampung Siaga Bencana bagi KSB Desa Cimanintin senilai Rp. 69.575.170.

Dituturkan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Hari Hikmat, Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang sebelumnya telah menyetujui usulan yang diajukan oleh Pemkab Sumedang, terkait permohonan bantuan program Bahan Bangunan Rumah (BBR) bagi warga korban bencana pergeseran tanah lambat Desa Cimanintin.

“Sebagaimana diketahui, apabila pembiayaan BBR ini menggunakan dana APBN yang sudah barang tentu melewati persetujuan DPR RI. Untuk itu, secara khusus saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Hj. Lilis Santika yang merupakan salah satu anggota DPR RI dari Komisi VIII asal Sumedang, yang telah turut mendukung terhadap program Kemensos ini (BBR)”.

Berkaitan dengan kegiatan pencanangan Kampung Siaga Bencana, Hari mengatakan apabila memang pada rapat kabinet terakhir dalam arahan Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia yang merupakan kawasan Rings of Fire atau daerah dengan rawan bencana, diharuskan memiliki Early Warning System atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

“Dengan demikian, terdapatnya KSB di wilayah desa rawan bencana tentu merupakan upaya responsif dalam artian desa yang memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) guna menghadapi berbagai kemungkinan termasuk upaya dalam menangani bencana,” ujarnya.

Ditambahkan Hari, sebetulnya, KSB ini tidak berbasis administratif suatu desa. “Jadi, tidak menutup kemungkinan satu KSB bisa mencakup beberapa desa,” terangnya.

“Saya berharap, kedepan KSB ini bukan hanya Kampung, namun juga bisa Kecamatan atau Kabupaten Siaga Bencana. Untuk mewujudkannya, tentu diperlukan adanya sebuah komitmen kuat yang dibuat oleh para pemangku kebijakan, sehingga apa yang menjadi tujuan kita yaitu menjadikan masyarakat menjadi yang pertama dan utama dalam menangani kejadian bencana, dapat terwujud,” imbuhnya.

Sementara itu, setelah sebelumnya Wakil Bupati Sumedang, H. Erwan Setiawan bersama anggota DPR RI dari komisi VIII, Hj. Lilis Santika dikukuhkan oleh Dirjen Perlindungan dan Jamsos menjadi Pembina Wilayah Tagana Kab. Sumedang dan Pembina Kehormatan Tagana, dikatakan Wabup Erwan dengan dikucurkannya bantuan stimulan bagi warga terdampak bencana di Desa Cimanintin, dirinya berharap turunnya dana bantuan saat itu dapat menjadi motivasi bagi warga terdampak bencana, guna membangun kehidupan yang kembali berjalan sebelum terjadinya musibah.

“Adanya dana stimulan melalui program Bantuan Bangunan Rumah (BBR) Kemensos ini tentunya akan sangat membantu mengembalikan motivasi masyarakat, khususnya dalam hal membangun kehidupan yang lebih baik pascabencana, untuk itu saya atas nama Pemkab dan masyarakat Sumedang mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut peduli terhadap warga masyarakat Sumedang,” tandasnya.

Salah seorang penerima manfaat dana BBR, Tata Setiawan (61 th) warga Desa Cimanintin yang tak luput dari musibah sehingga menyebabkan dirinya harus kehilangan tempat tinggalnya menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada pemerintah yang telah peduli terhadap dirinya dan warga Desa Cimanintin lainnya yang terkena musibah.

Diakui Tata, pascabencana yang menimpa desanya, dirinya ikut mengungsi di salah satu sanak saudaranya, sebelum akhirnya dalam kurun waktu satu bulan ini dirinya memutuskan untuk menempati rumah hunian yang disiapkan Pemkab Sumedang yaitu yang berada di blok Genggehek Desa Cimanintin Kec. Jatinunggal.

Dengan diterimanya dana BBR, dikatakan Tata apabila uang yang saat ini telah berada di rekening BRI miliknya, akan dipergunakan untuk merenovasi rumahnya sehingga bisa lebih layak dan nyaman ditinggali.

“Saya sampaikan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang telah diterima khususnya untuk rehab rumah. Namun saya juga minta pada pemerintah agar memikirkan pula terkait pembukaan lahan usaha, karena setelah terjadinya bencana, saya yang merupakan seorang buruh tani tidak lagi memiliki pekerjaan karen memang lahan pertanian dan perkebunan di sini (Cimanintin) banyak yang rusak,” harapnya.

Terkait Pencanangan KSB Desa Cimanintin, setelah sebelumnya melakukan pernyataan sikap siaga bencana dipimpin oleh Kades Cimanintin, acara dilanjutkan dengan uji simulasi yang dilakukan oleh para pengurus KSB Desa Cimanintin yang baru saja dikukuhkan saat itu oleh Wakil Bupati Sumedang. [iwan]