20 Gerobak Warmindo Dibagikan ke KPM di 20 Desa di Sumedang

Pengakhiran Pratikum Komunitas Mahasiswa Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Tahun 2023 di Pendopo PPS. Jumat, 8 Desember 2023.
Iwan Rahmat Purnama/SUMEDANGONLINE
Pengakhiran Pratikum Komunitas Mahasiswa Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Tahun 2023 di Pendopo PPS. Jumat, 8 Desember 2023.

SUMEDANG – Sebayak 20 Gerobak Warmindo diberikan kepada keluarga penerima manfaat untuk 20 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Sumedang pada acara Pengakhiran Pratikum Komunitas Mahasiswa Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Tahun 2023 di Pendopo PPS. Jumat, 8 Desember 2023.

“Kegiatan pratikum untuk praktik mahasiswa di Komunitas Tahun Akademik 2023 / 2024 itu ada tiga poin. Pertama, melakukan dialog seluruh warga masyarakat khususnya para stakeholder yang ada disana itu dalam rangka melakukan pengubahan yang tadinya belum berdaya, kedua yang tadinya belum teredukasi diambil dari dua program studi,” ujar Aep Rusmana, selaku Ketua Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Poltekesos Bandung.

Selanjutnya sebut dia, profil tentang penyuluhan sosial, kedua tentang pemberdayaan masyarakat, kemudian besaran.

“Yang kedua itu melakukan discovery, discovery itu melakukan pengaruh, melakukan perlakuan kepada warga masyarakat atau stakeholdernya sehingga yang tadinya belum begitu berdaya jadi berdaya. Memberikan perlakuannya, melakukan edukasi dan berikan praktik-praktik supaya dia berubah,” paparnya.

Poin selanju ketiga besarannya melakukan development yaitu melakukan jajaring dan diberikan pemahaman dan penyadaran dengan cara motivasi.

“Alhamdulillah dari 304 program itu salah satu yang menjadi view performa indikator oleh pak Bupati yaitu Teras Hejo sudah terwujud. Kedua meningkatkan kapasitas untuk Puskesos sudah terwujud dari tumbuh menjadi mandiri. Kemudian untuk penanganan kemiskinan salah satunya diberikan perlakuan ada warung makan indomie, mudah-mudahan mereka bisa mendapatkan menambah pendapatan keempat program atensi diantaranya ada lanjut usia, HIV, ODGJ dan anak terlantar. Itu semua data basenya akan disimpan di aplikasi sentralayanan @poltekesos.ac.id,” ungkapnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumedang Dikdik Sadikin mengatakan, mengaku bersyukur dan bangga dengan adanya program pratikum mahasiwa di Sumedang. Hal itu lantaran keberadaan mahasiswa Pratikum Komunitas Mahasiswa Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung sedikit banyak telah membantu pemerintah Sumedang yang saat ini tengah dalam penanganan kemiskinan ekstrim.

“Karena sebenarnya ada tiga jurus penanganan kemiskinan itu. Pertama mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, kedua menambah penghasilan masyarakat miskin ini termasuk diberikan Gerobak Warmindo. ketiga adalah mengurangi kantong- kantong kemiskinan. Hanya untuk point yang kedua menambah penghasilan masyarakat miskin bantuan Warmindo ini sangat dibutuhkan. Yang diberikan Warmindo ini. Karena sesuai hasil asesment, mungkin pada kesempatan ini yang layak atau hasil asesment itu baru 20 desa 10 kecamatan. Mungkin kedepannya bisa lagi dikembangkan sesuai tadi apa yang disampaikan oleh manager HRD Indofood sukses makmur kedepan bisa berkembang dan juga yang 50 Desa itu kan tidak cocok semua yang dipakai roda gitu karena ada pegunungan (bakal gogorolongan meureun) mungkin ini hasil dari asesment yang cocok diberikan gerobak Warmindo ini,” ungkapnya optimistis.

Dia pun berharap setelah selesainya praktikum mahasiswa Poltekkesos ada berdampak positif bagi masayarakat Sumedang.

“Yang pertama mudah-mudahan tujuannya mengedukasi masyarakat miskin pengetahuannya lebih, khususnya untuk perlindungan dan jaminan sosial mereka meningkat literasinya. kedua kaitan dengan stunting kehadiran mereka ini biasanya, mun diajak ku mahasiswa osok lebih beda daripada diajak ku aparatur. Ari ku aparatur mah pake seragam. Ketiga kaitan dengan one product one village kaitan dengan potensi Desa, ke empat yang paling itu adalah penguatan lembaga pusat kesejahteraan sosial kalau puskesosnya sudah mandiri sudah memahami apa fungsinya termasuk Kepala Desa Insyalah sebagian urusan kesejahteraan sosial bisa diselesaikan di tingkat Desa,” pungkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *