PKB Sumedang: Saatnya Santri Memimpin
- Penulis: IWAN RAHMAT
- Editor: Fitriyani Gunawan
- Terbit: Kamis, 19 Sep 2024 01:47 WIB
SUMEDANGONLINE, Tanjungkerta – Herman Habibullah selaku Anggota Fraksi PKB DPRD Sumedang berasumsi sejak lahirnya Undang-Undang dan Peraturan Daerah tentang pesantren dan Pendidikan Keagamaan, kehadiran Negara dirasa belum maksimal terutama di daerah yang kepala daerahnya bukan dari kalangan santri.
“Bahwa Lahirnya UU dan Perda tentang pesantren dan pendidikan keagamaan salah satu upaya kami sebagai Anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten Fraksi PKB demi mewujudkan kehadiran Negara dalam persoalan dunia pesantren dan Pendidikan keagamaan. Akan tetapi sejak berlakunya UU maupun Perda ini kehadiran Pemerintah baik Pusat, Pemda Provinsi maupun Kabupaten dirasa belum maksimal, hal ini terjadi karena banyak faktor salah satunya Gubernur bukan dari kalangan Santri. Oleh karena itu melalui momentum Pilkada serempak 2024 ini mengajak seluruh santri di bawah komando para Kyai, Ustadz, Ajengan dan ibu nyai untuk mendukung pasangan BAHAGIA (Berdaya, Aman, Harmoni, Agamis, Gotong royong, Inovatif, Amanah) ini. Kami meyakini dengan puluhan ribu tepatnya 68 ribu lebih pondok pesantren dan Lembaga keagamaan di Jawa Barat mampu mengantarkan KH Acep Adang dan Gita KDI menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2024-2029,” ujar Herman saat mendampingi KH. Acep Adang Ruhiat yang melakukan silaturrahmi ke sejumlah Pimpinan Pondok Pesantren se Kab Sumedang. Selasa, 17 September 2024.
Tak hanya itu lanjut dia, persoalan infrastuktur, pendidikan, sosial, lapangan pekerjaan, pertanian dan lain-lain juga menjadi perhatian khusus untuk dibenahi. “Dan pasangan ini diyakini mampu mewujudkan perbaikan disemua sendi kehidupan warga Jawa Barat,” imbuhnya.
Sebagai informasi sosok KH Acep Adang Ruhiat mencalonkan diri menjadi Calon Gubernur Jawa Barat dengan Gita KDI, yang dikenal sebagai artis sekaligus public figure. Dikatakan Herman, keduanya berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan pendidikan keagamaan di Provinsi Jawa Barat jika mereka terpilih.
“Dalam perhelatan Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang semakin mendekat, sosok KH Acep Adang Ruhiat muncul sebagai salah satu tokoh yang memiliki perhatian besar terhadap kesejahteraan pondok pesantren dan lembaga keagamaan. Bersama pasangannya, Gita KDI, yang dikenal sebagai artis sekaligus figur publik, keduanya berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan keagamaan di provinsi ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan jika sosok KH Acep Adang Ruhiat, dikenal luas sebagai tokoh agama dengan latar belakang kuat dalam dunia pesantren. Sehingga dimungkinkan akan lebih menekankan pentingnya penguatan pondok pesantren sebagai pilar pendidikan dan moralitas bangsa.
“Visi mereka adalah membangun sinergi antara pemerintah dan lembaga-lembaga keagamaan guna memastikan pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam lainnya mendapatkan dukungan yang memadai, baik dari segi infrastruktur, kesejahteraan tenaga pengajar, maupun kurikulum yang adaptif dengan kebutuhan zaman,” ungkapnya.
Sementara itu Bakal Calon Gubernur Jawa Barat KH Acep Adang Ruhiat menambahkan selain fokus pada aspek spiritual, peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi lembaga-lembaga keagamaan juga menjadi prioritas mereka.
Menurutnya, pondok pesantren tidak hanya harus mandiri dalam pendidikan, tetapi juga dalam ekonomi. Oleh karena itu, program pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren akan menjadi salah satu program unggulan mereka, dengan harapan dapat mendorong kemandirian pesantren dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
“Dengan komitmen yang kuat untuk memberdayakan pondok pesantren dan lembaga keagamaan, pasangan ini berharap dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya dalam hal penguatan moral dan kesejahteraan ummat,” ungkapnya.
KH Kholil selaku sesepuh Ponpes Zumrotul Muttaqin sekaligus Rohis Syuriah PC NU Sumedang berpesan agar fokus terhadap keberlangsungan pondok pesantren dan Nahdlatul Ulama, karena warga Jawa Barat mayoritas warga NU yang tidak lepas dari dunia pesantren.
“Pesantren dan NU Sejahtera warga Jawa Barat pun akan Sejahtera,” tandasnya.
Rombongan KH Acep Adang Ruhiat Nampak mengunjungi Pondok Pesantren Al Falah Cileles Jatinangor, Al Majidiyah Nyalindung, Assaadah Sukasari, Almarzuqiyah Girimukti, Zumrotul Muttaqin Siturja, Alfalahiyah Cikoneng Ganeas, Tanwirul Qulub Cimalaka dan Alhikamussalafiyah Sukamantri tanjungkerta. ***