Mungkin banyak prang akan menilai tokoh yang satu ini orang yang aneh.  Keprihatinannya terhadap kondisi Negara yang dililit hutang yang begitu besar,  dalam pemikiran tokoh pengusaha kecil ini menjadi beban besar dimana sebagai warga Negara memiliki kepedulian untuk turut serta dan ingin membayar hutang Negara yang segunung tersebut.  “Sebagai warga Negara saya prihatin dengan kondisi Negara yang memiliki hutang begitu besar, namun sebagai pengusaha kecil saya tidak mampu kalau semua hutang Negara harus saya bayar semua!” kata Pak SUmun (59) Warga Sindangnangoh, Desa Cikahuripan, Cimanggung-Sumedang saat dikunjungi wartawan. Ia mengaku untuk mewujudkan kepeduliannya tersebut ia pernah datang ke Pemda Sumedang untuk menyerahkan uang agar bisa ikut serta membayar hutang Negara, namun pihak Pemkab yang diterima Bagian Ekonomi Setda Sumedang mendapat penolakan.  Menurut Sumun pihak Pemkab menyarankan agar berkoordinasi lebih dulu dengan pihak Kecamatan. Kejadiannya memang sudah cukup lama, sekira tahun 2009 Sumun pun mendatangi kantor Camat, bahkan disaksikan oleh Muspika Kecamatan Cimanggung Sumun pun menyerahkan Uang Senilai Rp.17.500.000,- (Tujuhbelas juta limaratus ribu rupiah) ke Camat yang saat itu dijabat Drs. Tono Martono S, M.Si. Kasie EKonomi Kecamatan Cimanggung saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut, menurutnya Uang senilai tujuh belas setengah juta tersebut diserahkan ke Pak Camat untuk membayar hutang Negara sebagai bentuk partisipasi warga.  Namun ia tak mengetahui selanjutnya nasib uang tersebut. Ketika ditanya wartawan apakah tidak sebaiknya diinfakan untuk Mesjid atau Yayasan Panti Asuhan, Sumun menjawab ringan bahwa pihaknya selaku pengusaha meskipun pengusaha kecil selalu bayar pajak, zakat dan infak.  Sementara uang 17,5 juta itu khusus sebagai bentuk kepeduliannya sebagai warga Negara untuk meringankan beban hutang Negara.  Iapun berharap uang tersebut yang telah disampaikan ke Pak Camat dapat benar benar disampaikan dan digunakan untuk membayar hutang Negara. Ada ada saja./SUMEDANG ONLINE

SERAHKAN UANG 17,5 JUTA UNTUK RINGANKAN HUTANG NEGARA

Mungkin banyak prang akan menilai tokoh yang satu ini orang yang aneh.  Keprihatinannya terhadap kondisi Negara yang dililit hutang yang begitu besar,  dalam pemikiran tokoh pengusaha kecil ini menjadi beban besar dimana sebagai warga Negara memiliki kepedulian untuk turut serta dan ingin membayar hutang Negara yang segunung tersebut.  “Sebagai warga Negara saya prihatin dengan kondisi Negara yang memiliki hutang begitu besar, namun sebagai pengusaha kecil saya tidak mampu kalau semua hutang Negara harus saya bayar semua!” kata Pak SUmun (59) Warga Sindangnangoh, Desa Cikahuripan, Cimanggung-Sumedang saat dikunjungi wartawan.

Ia mengaku untuk mewujudkan kepeduliannya tersebut ia pernah datang ke Pemda Sumedang untuk menyerahkan uang agar bisa ikut serta membayar hutang Negara, namun pihak Pemkab yang diterima Bagian Ekonomi Setda Sumedang mendapat penolakan.  Menurut Sumun pihak Pemkab menyarankan agar berkoordinasi lebih dulu dengan pihak Kecamatan.

Kejadiannya memang sudah cukup lama, sekira tahun 2009 Sumun pun mendatangi kantor Camat, bahkan disaksikan oleh Muspika Kecamatan Cimanggung Sumun pun menyerahkan Uang Senilai Rp.17.500.000,- (Tujuhbelas juta limaratus ribu rupiah) ke Camat yang saat itu dijabat Drs. Tono Martono S, M.Si.

Kasie EKonomi Kecamatan Cimanggung saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut, menurutnya Uang senilai tujuh belas setengah juta tersebut diserahkan ke Pak Camat untuk membayar hutang Negara sebagai bentuk partisipasi warga.  Namun ia tak mengetahui selanjutnya nasib uang tersebut.

Ketika ditanya wartawan apakah tidak sebaiknya diinfakan untuk Mesjid atau Yayasan Panti Asuhan, Sumun menjawab ringan bahwa pihaknya selaku pengusaha meskipun pengusaha kecil selalu bayar pajak, zakat dan infak.  Sementara uang 17,5 juta itu khusus sebagai bentuk kepeduliannya sebagai warga Negara untuk meringankan beban hutang Negara.  Iapun berharap uang tersebut yang telah disampaikan ke Pak Camat dapat benar benar disampaikan dan digunakan untuk membayar hutang Negara. Ada ada saja.