Dibalik kepopuleran London sebagai Kota tertua, ternama dan menyimpan sejarah panjang Kerajaan Inggris. Ibu kota Britania Raya, London, juga merupakan tempat yang disetiap sudutnya menarik, sehingga bisa dikatakan setiap sudut kota adalah objek wisata menarik untuk dikunjungi. Di London-lah dapat menikmati segalanya saat berlibur. Wisata sejarah, arsitektur, pertunjukan kesenian kuno maupun kontemporer. Semua serba ada. Meski diakui, kota ini pula memiliki biaya hidup paling mahal, bukan karena mata uang Pounds yang memang termahal 1 Pound = Rp. 14.500,- melainkan semua kebutuhan hidup memang terasa paling mahal.
London merupakan kota pendidikan yang lumayan berkualitas, banyak orang bangga untuk menuntut ilmu di sini, termasuk saya meskipun hanya kursus singkat di The London College of Media and Journalism (LCMJ) Ketika akan pergi ke London, saya memikirkan sulitnya kendaraan, apalagi saya ke London sendirian, meski ada 4 kawan lain dari Indonesia namun berbeda Hotel dan berangkat terpisah, maka jadilah saya merasa tak punya kawan. Namun tak harus mengkhawatirkan transportasi. Dengan membeli Kartu TravelTiket seharga 34 Poundsterling atau senilai Rp. 500.000,- maka kartu sebentuk ATM itu menjadi alat memudahkan, tinggal menempelkan di setiap pintu masuk Bis, Kereta atau alat transportasi umum lainnya (diluar Taxi) maka berlaku untuk 1 Minggu TravelTiket bisa digunakan untuk ongkos pelayanan publik transporasi London.
Mulai dari bus, feri, hingga kereta bawah tanah super cepat siap membawa kita menelusuri seluk-beluk kota London. Atau berjalan kaki mungkin lebih menyenangkan sambil jeprat jepret sana sini. Memang tak sedikit wisatawan yang datang ke London dengan bebasnya jeprat jepret dimanapun, tetapi London kota yang tertib, tidak saya temukan kaki lima, dan penduduknya patuh untuk menyebrang jalan ditempatnya, Kotapun tak pernah kelihatan macet, karena selain jalan jalan yang luas, kendaraan yang memadati jalanan lebih banyak kendaraan publik alias angkutan umum, sedikit saja masyarakat Inggris yang keluar dengan kendaraan pribadi.
Bisa jadi London memang Kota Wisata sesungguhnya, dari Sungai Thames yang bersejarah dapat melihat keindahan Istana Westminster (yang kini digunakan sebagai gedung parlemen) beserta menara jam legendaris, Big Ben. Istana Westminster dengan menara jam Big Ben-nya dulu menjadi tempat tinggal para raja dan ratu sebelum akhirnya berubah fungsi menjadi gedung parlemen Inggris. Kendati tanpa dikenakan biaya, namun para pengunjung harus antre untuk mendapat tiket. Bila ingin menyaksikan rapat para anggota Majelis Tinggi (House of Lords) maupun Majelis Rendah (House of Commons), pengunjung harus sudah mendapat tiket, biasanya tujuh atau delapan pekan sebelumnya, dari para anggota parlemen, para penumpang feri juga akan melihat keindahan Tower Bridge, jembatan dengan dua menara klasik yang dibangun pada abad ke-19. Bangunan-bangunan klasik lainnya, termasuk Tower of London, dapat Anda lihat dengan asyiknya saat mengarungi Sungai Thames. Jika ingin menikmati indah dan luasnya kota London dari ketinggian langit dapat merogoh 11,5 pound, pengunjung dapat menikmatinya dengan duduk di atas London Eye, kincir raksasa yang dibangun maskapai penerbangan British Airways dan menjadi salah saru icon wisata bagi London.
Selain itu, menara kubah gedung St. Paul’s Cathedral. Cukup pengunjung juga dapat melihat kemegahan arsitektur gereja yang telah berdiri sejak hampir 1400 tahun yang lalu tersebut dengan membayar 6 Pounds beserta nisan makam para pahlawan Inggris seperti Laksamana Nelson, dan Jenderal Wellington. Lebih menarik lagi bila datang ke Madame Tussaud, pengunjung dapat menemui ratusan tokoh terkenal dalam bentuk patung lilin. Bagi Anda pecinta kebudayaan purbakala, British Museum tidak boleh dilewatkan. Museum megah yang hingga kini tidak dikenakan biaya masuk, menyimpan banyak peninggalan budaya bersejarah dari berbagai bangsa. Disinilah Objek yang menarik perhatian para pengunjung museum tersebut yaitu banyaknya mumi asal Mesir yang dipajang di etalase berikut peti matinya. Salah satu mumi yang dipajang adalah jasad Cleopatra, ratu cantik nan kontroversial zaman Kerajaan Mesir. Selain itu juga dapat dijumpai koleksi patung-patung bangsa Yunani dan Eropa pada zaman perunggu.
London fantastik, itulah decak kagum saya ketika menikmati London dalam semalam. Sebagai salah satu pusat kebudayaan modern, sempatkan menengok kediaman resmi Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham. Hanya pada waktu tertentu saja pengunjung bisa masuk ke istana yang dibangun pada abad ke-18 tersebut. Namun konon pengunjung dapat masuk kompleks istana hanya pada musim panas. Meski tak dapat masuk Komplek Istana Buckingham, di sebelah kanan jalan menuju Istana Buckingham terdapat taman kerajaan nan luas dan ramai dikunjungi umum, Hyde Park.