ISTIMEWA/SUMEDANG ONLINE

Pemilk “Plus Celuler”, Jago Service Hape

Counter HP milik Catur digerebeg Densus 88. Poto:Ist./Zeni

ANGKREK – Kapolres Sumedang, AKBP Eka Satria menduga, Catur (34), seorang terduga teroris yang tertangkap di Jalan Angkrek No. 71, Blok Babakan Situ, RT 01, RW 14, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, siang tadi, Kamis (22/03), masih memiliki hubungan dengan tersangka lainnya, yakni HW, yang satu jaringan dengan Dulmatin pelaku Bom Bali I.

“CT masih ada kaitan dengan jaringan Dulmatin karena dia anak buah HW,” katanya.

Pernyataan itu memperkuat sumber sumedangonline.com dari perwira Densus 88/Antiteror yang enggan disebutkan namanya, ia sebelumnya mengemukakan jika terduga teroris ada kaitannya dengan jaringan Dulmatin.

Dalam penggerebegan yang berlangsung sekira sejam itu, tidak sampai memacetkan arus lalu lintas yang melewati jalan Angkrek, sejumlah polisi dari Polres Sumedang langsung mengalihkan arus kendaraan. Sementara itu seluruh barang bukti menurut Kapolres, dimasukan ke dalam sebuah kantong keresek hitam berukuran besar.

Warga sekitar angkrek mengaku kaget dengan datangnya sejumlah anggota Densus 88/Antiteror, mereka mengatakan, gerakan anggota Densus tersebut seperti dalam film-film. “Saya benar-benar kaget sekaligus penasaran, pokonya seperti melihat adegan dalam film, mereka memakai teregos hitam, dengan senjata dalam posisi siap tembak,” tutur Asep warga setempat.

Sedang Hj. Ooh pemilik kontrakan yang disewa dua terduga, mengaku sedang berada di dalam rumah ia pun mengaku kaget. Saat kejadian dikatakannya, Catur, baru saja selesai mengerjakan shalat, dan dia sedang duduk santai di konternya.

Diakui para tetangga jika pemilik counter “Plus Celuler” itu jago dalam menyervis hape dan barang elektronik lainnya.

Sementara itu dari Jakarata dikabarkan, Mabes Polri, seperti dikutip sumedangonline dari vivanews.com, belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait rangkaian penangkapan sejumlah terduga teroris di Jawa Barat termasuk di Sumedang.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Komisari Besar Boy Rafli Amar, menyebutkan pihaknya sejauh ini belum mendapat laporan penangkapan terduga teroris di Sumedang itu. “Belum ada laporan, kalau sudah saya terima tentu akan saya informasikan,” kata Boy.